Sumber: Kompas.com | Editor: Tendi Mahadi
Sebagian besar proses penularan Covid-19 memang terjadi lewat droplet atau percikan dari batuk dan bersin seseorang yang terinfeksi. Menurut spesialis pernapasan dari Peking University, Wang Guangfa, mengatakan bahwa penularan Covid-19 lewat mata memang bisa terjadi. Hal tersebut ia ungkapkan berdasarkan pengalaman pribadinya.
Dalam sebuah wawancara di South China Morning Post, Wang mengaku mengalami demam serta penumpukan lendir di hidung dan tenggorokannya. Setelah itu, ia dinyatakan positif Covid-19. Menurut Wang, virus tersebut masuk melalui mata kirinya karena ia tidak menggunakan kacamata pelindung.
Baca Juga: Rasio kesembuhan Covid-19 di Indonesia capai 7% tapi kematian masih tinggi
Pernyataa Wang juga disetujui oleh ahli patologi dan penyakit menular dari Long School of Medicine di UT Health San Antonio, Jan Evan Patterson. Menurut Patterson, droplet dari orang yang terinfeksi mungkin telah mengenai mata atau selaput lendir di tubuh Wang. Namun, penularan Covid-19 bisa terjadi dengan berbagai cara dan sangat kecil kemungkinannya terjadi penularan dari tangan ke mata.
Risiko penularan virus corona
Belum diketahui bagaimana proses spesifik penularan virus corona ini. Pasalnya, virus asal Wuhan, China, ini masih tergolong baru dan para ahli masih mempelajari karakter virus ini.
Risiko penularan bisa terjadi ketika kita menyentuh permukaan bedan yang terkontaminasi virus, lalu menyentuh area wajah. Hidung, mulut, dan mata yang berada di area mata bisa menjadi pintu masuk virus ke dalam tubuh kita.
Oleh karena itu, cara terbaik untuk mencegah infeksi virus ini adalah dengan menjaga kebersihan diri. WHO juga mengatakan cara terbaik untuk mencegah penyebaran virus corona adalah dengan mencuci tangan sesering mungkin, baik dengan antiseptik berbasis alkohol atau sabun dan air mengalir. Kita juga harus melakukan phisycal distancing atau menjaga jarak minimal satu meter dengan orang lain yang sedang batuk atau bersin.
Baca Juga: Jumlah terinfeksi positif virus corona bertambah 181 kasus, ini sebarannya
Pasalnya, batuk dan bersin membuat tetesan cairan dari hidung dan mulut keluar. Tetesan cairan tersebut bisa jadi mengandung virus yang bisa menginfeksi kita. Jika Anda merasakan gejala konjungtivitis atau alergi di area mata, sebaiknya Anda menelepon dokter terlebih dahulu sebelum melakukan pemeriksaan langsung.
Hal ini dilakukan agar para dokter yang bertugas bisa melakukan persiapan untuk meminimalisir risiko penularan virus yang sedang menjadi pandemi saat ini. (Ariska Puspita Anggraini)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Waspadai, Mata Merah Bisa Jadi Gejala Covid-19"
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News