Reporter: SS. Kurniawan | Editor: S.S. Kurniawan
KONTAN.CO.ID - Kasus harian virus corona baru di Indonesia kembali menembus angka 8.000. Masyarakat harus makin waspada, termasuk dengan mengenali gejala virus corona tak biasa .
Rabu (30/12) dan Kamis (31/12), jumlah kasus baru virus corona melewati angka 8.000. Tambahan kasus baru ini mengantarkan infeksi di negara kita total menjadi 743.198 kasus hingga Kamis (31/12).
Jelas, masyarakat harus semakin waspada dengan peningkatan kasus tersebut, termasuk dengan mengenali gejala virus corona, mulai yang paling umum hingga yang kurang umum alias tak biasa.
Gejala virus corona yang paling umum, menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), adalah: demam, batuk kering, dan kelelahan.
Baca Juga: Warning! Indonesia bakal alami ledakan kasus Covid-19 awal 2021
Gejala virus corona yang kurang umum
Melansir situs resmi WHO, berikut gejala virus corona baru yang kurang umum:
Gejala virus corona yang kurang umum dan bisa memengaruhi beberapa pasien:
- Kehilangan rasa atau bau
- Hidung tersumbat
- Konjungtivitis (juga dikenal sebagai mata merah)
- Sakit tenggorokan
- Sakit kepala
- Nyeri otot atau sendi
- Berbagai jenis ruam kulit
- Mual atau muntah
- Diare
- Menggigil atau pusing
Baca Juga: Ini manfaat dan fungsi vaksin Covid-19
Gejala lain virus corona yang kurang umum:
- Sifat lekas marah
- Kebingungan
- Kesadaran berkurang (terkadang berhubungan dengan kejang)
- Kegelisahan
- Depresi
- Gangguan tidur
- Komplikasi neurologis yang lebih parah dan jarang terjadi, seperti stroke, radang otak, delirium, dan kerusakan saraf
Selain gejala yang tak umum, WHO mencatat sejumlah gejala virus corona yang parah:
- Sesak napas
- Kehilangan selera makan
- Kebingungan
- Nyeri atau tekanan yang terus-menerus di dada
- Temperatur tinggi (di atas 38°C)
WHO menekankan, orang dari segala usia yang mengalami demam dan/atau batuk yang berhubungan dengan kesulitan bernapas atau sesak napas, nyeri atau tekanan dada, atau kehilangan kemampuan bicara atau bergerak, harus segera mencari perawatan medis.
"Jika memungkinkan, hubungi penyedia layanan kesehatan, hotline, atau fasilitas kesehatan terlebih dahulu, sehingga Anda dapat diarahkan ke klinik yang tepat," kata WHO.
Selanjutnya: Ini 7 vaksin yang akan digunakan dalam program vaksinasi corona di Indonesia
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News