Sumber: Kompas.com | Editor: Noverius Laoli
Perlindungan diri selanjutnya adalah mencuci tangan sesuai standar Badan Kesehatan Dunia (WHO), yaitu menggosok seluruh bagiannya, mulai dari telapak, punggung, sela-sela, dan pangkal jari, hingga kuku. Durasinya sekitar 20-30 detik.
Jika tak memungkinkan untuk mencuci tangan karena ketidaktersediaan sabun dan air, Center of Disease Control and Prevention (CDC) menyarankan untuk menggunakan hand sanitizer yang mengandung alkohol minimal 60 persen sebagai alternatifnya.
Dikutip dari Kompas.com, Sabtu (4/4/2020), ada beberapa momen di mana seseorang harus segera mencuci tangannya. Misalnya, setelah batuk atau bersin, sesudah dari toilet, menekan tombol lift atau gagang pintu, sebelum dan sesudah makan, serta selepas pulang dari bepergian.
Baca Juga: Lion Air terbang lagi mulai 9 Juni, jangan lupa syarat dan ketentuannya
Protokol kesehatan selanjutnya adalah menerapkan physical distancing untuk meminimalisir terjadinya kontak fisik. Jarak amannya, yaitu satu hingga dua meter.
Tak hanya itu, implementasi lain dari menjaga jarak adalah dengan tidak berada di kerumunan dan tidak menyelenggarakan acara yang mengundang banyak orang.
Menjaga kebersihan rumah
Sebuah penelitian yang diterbitkan Lembaga Biologi Molekuler Eijkman menemukan kebertahanan virus corona pada benda.
Sebagai contoh di bahan jenis alumimium, virus yang menyerang sistem pernafasan ini mampu bertahan dua hingga delapan hari. Sementara itu, pada benda plastik, kertas, kayu, dan kaca mampu bertahan empat sampai lima hari.
Baca Juga: Kemenperin bakal bahas SNI rokok elektrik, APVI minta dilibatkan
Oleh karena itu, selain kebersihan tubuh, Anda juga wajib menjaga kebersihan rumah. Apalagi, beberapa benda di rumah seringkali tersentuh tanpa sadar sepulang kita dari bepergian. Contohnya, pintu, sofa, atau meja.
Membersihkan rumah, terlebih di tengah situasi pandemi ini, menyapu dan mengepel saja belum cukup. Disinfeksi juga perlu dilakukan, khususnya pada permukaan dan benda yang sering disentuh.