kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Vaksinasi corona terlambat dari jadwal? Jangan khawatir, ini penjelasan ahlinya


Jumat, 06 Agustus 2021 / 22:29 WIB
Vaksinasi corona terlambat dari jadwal? Jangan khawatir, ini penjelasan ahlinya
ILUSTRASI. Kementerian Kesehatan memastikan akan segera memberikan vaksin COVID-19 kepada ibu hamil. Vaksinasi terlambat saat penyuntikan dosis kedua tidak mempengarhui manfaat vaksin corona.


Reporter: Syamsul Ashar | Editor: Syamsul Azhar

Namun, karena berbagai sebab, tidak menutup kemungkinan terjadi vaksinasi terlambat dalam pelaksanaan vaksinasi corona bagi masyarakat, termasuk untuk vaksinasi terlambat dalam penyuntikan dosis kedua vaksin coorna yang saat ini sedang terjadi di beberapa daerah dikarenakan keterbatasan ketersediaan vaksin corona.

Juru bicara Vaksinasi Kementerian Kesehatan RI  Siti Nadia Tarmizi menjelaskan, meskipun pemerintah terus mempercepat pelaksanaan vaksinasi, namun tidak menutup kemungkinan akan terjadi tantangan dalam pelaksnaaan vaksinasi corona di tengah jalan sehingga vaksinasi terlambat.

Baca Juga: Vaksinasi corona di Jakarta 8 juta Kamis (5/8), target Gubernur Anies segera tercapai

Misalnya terkait dengan ketersediaan vaksin corona di daerah-daerah. Ada beberapa daerah yang terlambat menerima vaksin corona untuk penyuntikan dosis kedua terjadi vaksinasi terlambat.

"Keterlambatan penyuntikan vaksin corona dosis kedua selama masih dalam interval yang direkomendasikan oleh para ahli, masih aman dan tidak akan mengurangi efektivitas vaksin pertama sehingga antibodi kita masih dapat terbentuk dengan optimal melawan virus corona," kata Nadia dalam pernyataan tertulis beberapa waktu lalu. 

Baca Juga: Vaksinasi corona di Jakarta 8 juta Kamis (5/8), target Gubernur Anies segera tercapai

Sebagai gambaran, untuk vaksin corona dari Sinovac, jarak penyuntikan antara dosis 1 ke dosis kedua adalah 28 hari.

Sementara vaksin corona dari AstraZeneca jarak antara penyuntikan dosis pertama dan kedua antara 2 bulan sampai 3 bulan. 

Sementara vaksinasi corona bagi penyintas atau baru bisa divaksin setelah 3 bulan dinyatakan sembuh atau hasil tes corona dinyatakan negatif.

Baca Juga: UPDATE corona di Jakarta, Kamis (5/8) positif 2.311, sembuh 2.759, meninggal 126

Untuk penyintas yang sudah mendapatkan vaksin dosis 1 sebelum dinyatakan positif, maka bisa melanjutkan vaksinasi dosis kedua setelah sembuh 3 bulan. 

"Tidak perlu mengulang dari dosis pertama lagi," kata Nadia.

Menurut Nadia hingga akhir pekan lalu pemerintah dalam hal ini Kementerian Kesehatan, telah mendistribusikan 86.253.981 dosis vaksin dan 67.884.947 dosis telah digunakan di 34 provinsi.

Vaksinasi corona merupakan upaya tambahan untuk melindungi seseorang dari potensi penularan atau paparan virus corona di Indonesia. Karena itu masyarakat tetap harus menjalankan protokol kesehatan secara mutlak  untuk memberikan perlindungan yang optimal dari paparan virus corona.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×