Reporter: Syamsul Ashar | Editor: Syamsul Azhar
Dari jumlah tes corona di Jakarta tersebut, sebanyak 19.609 orang dites PCR corona di Jakarta hari Minggu (1/8) untuk mendiagnosis kasus baru dengan hasil 2.701 positif dan 16.908 negatif.
Selain itu, fasilitas kesehatan di DKI Jakarta juga melakukan tes Antigen corona di Jakarta hari Minggu (1/8) dengan perincian sebanyak 7.837 orang dites corona di Jakarta, dengan hasil 366 positif dan 7.471 negatif.
Lebih lanjut, Dwi juga menyampaikan, berdasarkan target tes WHO adalah 1.000 orang dites PCR per sejuta penduduk per minggu (bukan spesimen), artinya target WHO untuk Jakarta adalah minimum 10.645 orang dites per minggu.
Baca Juga: UPDATE corona di Jakarta Kamis (29/7), positif 3.845, sembuh 11,425, meninggal 27
"Target tes corona di Jakarta ini telah terlampaui selama beberapa waktu. Dalam seminggu terakhir ada 148.351 orang dites PCR. Sementara itu, total tes PCR DKI Jakarta kini telah mencapai 503.421 per sejuta penduduk," terangnya.
Adapun jumlah kasus aktif corona di Jakarta turun sejumlah 1.966 kasus, sehingga jumlah kasus aktif sampai hari ini sebanyak 15.884 (orang yang masih dirawat/ isolasi).
Sedangkan, jumlah kasus Konfirmasi corona di Jakarta secara total di Jakarta sampai hari ini sebanyak 817.354 kasus.
Perlu diketahui, hasil tes antigen positif corona di Jakarta tidak masuk dalam total kasus positif karena semua dikonfirmasi ulang dengan PCR.
Baca Juga: UPDATE Corona di Jakarta Sabtu (31/7) positif 3.327, sembuh 4.963, meninggal 251
Dari jumlah total kasus positif corona di Jakarta, total orang dinyatakan telah sembuh sebanyak 789.261 dengan tingkat kesembuhan 96,6%.
Sementara pasien corona di Jakarta meninggal dunia pada Minggu (1/8) total 12.209 orang atau dengan tingkat kematian 1,5%, sedangkan tingkat kematian Indonesia sebesar 2,8%.
Untuk positivity rate corona di Jakarta atau persentase kasus positif sepekan terakhir di Jakarta sebesar 15,1%, sedangkan persentase kasus positif secara total sebesar 15,3%.
Angka positivity rate corona di Jakarta ini cukup tinggi menginggat WHO juga menetapkan standar persentase kasus positif tidak lebih dari 5%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News