Sumber: Kompas.com | Editor: Adi Wikanto
KONTAN.CO.ID - Jakarta. Indonesia resmi bergabung dengan sejumlah negara maju seperti Amerika Serikat, Inggris, Kanada, Arab Saudi, Singapura dll yang telah melaksanakan vaksin Covid-19. Setelah vaksin Covid-19 masuk ke tubuh, apakah antibodi terhadap virus corona langsung terbentuk?
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menjelaskan, pasca suntik vaksin Covid-19, tubuh tidak bisa langsung membentuk antibodi terhadap virus corona. Ada jeda waktu bagi tubuh untuk membentuk antibodi terhadap virus corona pasca suntik vaksin Covid-19.
Apalagi, vaksin Covid-19 yang ada saat ini harus dua dosis. Jarak dosis vaksin Covid-19 pertama dengan kedua cukup lama, mencapai 14 hari. Lalu berapa lama antibodi pada tubuh terbentuk setelah mendapatkan vaksin Covid-19? Berikut penjelasan WHO:
Kekebalan dalam dua minggu
Direktur Vaksin Imunisasi dan Biologi WHO Dr Kate O'Brien, Minggu (31/1/2021), melalui akun Twitter @WHO, memaparkan soal rentang waktu terbentuknya antibodi dalam tubuh setelah penyuntikan vaksin Covid-19. "Kami melihat respons imun yang baik yang muncul dalam waktu sekitar dua minggu sejak dosis pertama itu," kata dia.
Setelah dosis kedua diberikan, akan terjadi peningkatan respons kekebalan. Akan tetapi, untuk ketahanan vaksin, Kate menjelaskan, WHO belum memiliki datanya.
WHO telah melakukan riset dan penelitian. Untuk saat ini, mereka masih mengikuti perkembangan orang-orang yang telah menerima vaksinasi. "Jadi, kita benar-benar harus menunggu waktu berlalu untuk melihat berapa lama vaksin ini bertahan," tambah Kate.
Baca juga: Pemerintah akan gunakan vaksin produksi Biofarma, sambil menunggu kiriman vaksin tiba
Dua dosis vaksin di Indonesia
Berkaitan dengan pembentukan antibodi dan imunitas, ahli patologi klinis Universitas Sebelas Maret (UNS), dr Tonang Dwi Ardyanto, menyarankan agar pemberian satu jenis vaksin harus dilengkapi dua dosis.
Diberitakan Kompas.com, Rabu (27/1/2021), Tonang menjelaskan, virus corona penyebab Covid-19 adalah jenis virus baru yang pengembangan dan penelitian terhadap vaksinasinya perlu kehati-hatian.
Untuk vaksinasi, pemberian dosis yang tidak lengkap akan mengurangi proses pembentukan antibodi untuk melindungi tubuh. "Bila tidak diberikan suntikan kedua, maka risikonya tidak tercapai level proteksi," kata Tonang.
Di Indonesia, jarak antara penyuntikan pertama dan kedua berselang 14 hari. Meski telah mendapatkan vaksin, masyarakat tetap diminta untuk patuh protokol kesehatan.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Penjelasan WHO soal Kapan Antibodi Bekerja Setelah Divaksin Covid-19",
Penulis : Rosy Dewi Arianti Saptoyo
Editor : Inggried Dwi Wedhaswary
Selanjutnya: Ini saran ahli untuk yang akan disuntik vaksin Covid-19
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News