Reporter: kompas.com | Editor: Adi Wikanto
KONTAN.CO.ID - London. Vaksin corona buatan Oxford-AstraZeneca memiliki tingkat efektivitas yang tinggi mencegah Covid-19. Selain itu, vaksin corona tersebut juga aman bagi manusia. Namun vaksin corona ini memiliki catatan khusus.
Hal itu berdasarkan penelitian peer-review yang terbit di jurnal The Lancet. Penelitian itu menyebutkan vaksin corona yang dikembangkan Oxford-AstraZeneca aman dan efektif.
Laporan terbaru ini mengonfirmasi hasil yang dipublikasikan beberapa minggu lalu, di mana disebut vaksin corona tersebut hanya memiliki kemanjuran 70,4 persen berdasarkan analisis gabungan dari dua resimen dua dosis yang berbeda, yakni standar/standar dan rendah/standar.
Selama uji coba fase III, ada 11.636 sukarelawan asal Inggris dan Brasil yang menerima vaksin corona buatan Oxford-AstraZeneca. Data itu menunjukkan bahwa vaksin corona sepenuhnya melindungi relawan dari kasus infeksi yang parah setelah tiga minggu diberi dosis.
"Hari ini kami menerbitkan analisis sementara uji coba fase III dan menunjukkan bahwa vaksin ini memberi kemanjuran dan keamanan dalam melawan virus corona. Kami sangat berterima kasih kepada sukarelawan uji coba kami yang telah bekerja sama dengan kami selama delapan bulan terakhir," kata Profesor Andrew Pollard, Direktur Grup Vaksin Oxford dan kepala penyelidik dari Uji Coba Vaksin Oxford dalam sebuah pernyataan.
Baca juga: Katalog promo KJSM Hari Hari Swalayan 10 Desember, melimpah tawaran gratis 1 produk
Seperti dilansir IFL Science, Selasa (8/12/2020), analisis keseluruhan data menunjukkan hasil yang bagus. Namun, ada beberapa pertanyaan yang membutuhkan penyelidikan lebih lanjut, yang saat ini sedang dibahas.
Karena kecelakaan dosis yang melibatkan 1.367 orang di Inggris, mereka menerima setengah dosis pertama dan kemudian dosis penuh sebulan kemudian. Kesalahan ini ternyata menjadi kombinasi yang unggul, mampu memberikan kemanjuran 90 persen dibandingkan 62 persen pada dosis standar.
Dosis setengah-plus-satu kemungkinan besar menjadi pendekatan yang akhirnya diberikan, tetapi karena jumlah peserta yang jauh lebih kecil, kami tidak dapat menganggap nilai 90 persen tepat pada tahap ini. Aspek lainnya adalah usia. Data Fase II menunjukkan bahwa vaksin juga dapat ditoleransi dengan baik dan efektif pada orang lanjut usia (lansia).