kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,52%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Usai sembuh dari Covid-19, apakah masih bisa menularkan virus corona?


Sabtu, 03 Oktober 2020 / 17:13 WIB
Usai sembuh dari Covid-19, apakah masih bisa menularkan virus corona?
ILUSTRASI. Warga melintas di depan mural bergambar pencegahan penularan Covid-19. KONTAN/Fransiskus Simbolon/21/08/2020


Sumber: Kompas.com | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Banyak hal yang telah diketahui tentang virus corona jenis baru, SARS-CoV-2, penyebab Covid-19. Namun, masih banyak pula hal yang belum diketahui hingga membutuhkan penelitian lebih lanjut. 

Salah satu pertanyaan, setelah seseorang dinyatakan sembuh dari infeksi virus corona, apakah ia masih berpotensi menularkan kepada orang lain?  

Masih berpotensi menularkan 
Juru Bicara Satuan Tugas (Satgas) Covid-19 RS UNS yang juga ahli patologi klinis, dr Tonang Dwi Ardyanto, mengungkapkan, setelah sembuh, orang yang  terinfeksi Covid-19 masih dapat berisiko menularkan kepada orang lain. "Seseorang yang kalau terjadi infeksi kembali itulah, walau sudah pernah sembuh dari Covid-19, tetap berisiko menularkan," ujar Tonang saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (3/10). 

Baca Juga: Pemprov DKI susun raperda Covid-19, warga dilarang menolak jika tracing dan tes PCR

Tonang menjelaskan pasien yang telah sembuh, sekitar 90-98 persennya akan membentuk antibodi. Namun, meski memiliki antibodi, masih tetap bisa terjadi infeksi virus corona kembali dengan jumlah virus yang masuk kemungkinan lebih sedikit dan lebih cepat teratasi. "Selama ada virus yang masuk dan belum bisa dibersihkan itulah, ada potensi menularkan ke orang lain," ujar Tonang. 

Oleh karena itu, mereka yang sudah dinyatakan sembuh tetap harus disiplin 3M yaitu menggunakan masker, menjaga jarak aman dengan orang lain, serta rajin mencuci tangan. Selain itu, menghindari 3K yaitu berada dalam kamar tertutup dengan ventilasi kurang, kontak erat dengan durasi yang lama, dan tak berada dalam kerumunan. Hal ini juga berlaku bagi mereka yang sehat dan belum pernah terinfeksi. 

Seberapa tinggi risiko kembali terinfeksi? 
Tonang mengatakan, mereka yang pernah positif Covid-19 dan tidak mau menjalankan 3M dengan disiplin akan lebih berisiko terinfeksi kembali. "Kalau mau (melakukan) 3M, seperti banyak dilaporkan akan menurunkan risiko penularan sampai tinggal sekitar 30%," ujar Tonang. 

Baca Juga: Presiden Donald Trump positif corona, ini gejala Covid-19 terbaru

Sekali lagi, ia menekankan, langkah 3M tersebut yaitu: 
1. Masker 
Selalu memakai masker dengan baik dan benar untuk menghambat jalur masuk dan keluar droplet atau aerosol (pada ruangan dengan ventilasi tidak baik) yang menjadi bagian dari proses penularan Covid-19. 

2. Menjaga jarak lebih dari 1 meter 
Menghindari kerumunan apalagi beraktivitas bersama dalam waktu lama dengan sirkulasi udara tertutup, termasuk makan bersama. 

3. Mencuci tangan 
Rajinlah mencuci tangan dengan air mengalir dan sabun dengan benar selama 40-60 detik. Jika tidak ada, dapat menggunakan hand sanitizer berbasis alkohol. Selain itu, Tonang mengatakan, risiko terpapar virus akan lebih rendah jika orang-orang menggunakan masker. "Kalau orang lain yang di dekatnya juga pakai masker, maka risikonya tinggal 5%," ujar Tonang. 

Baca Juga: UPDATE Corona Indonesia, Sabtu (3/10): 299.506 kasus, 225.052 sembuh,11.055 meninggal

Oleh karena itu, ia mendorong mereka yang telah sembuh dari Covid-19 tetap harus menjalankan 3M. "Dengan demikian, virus yang terpaksa tetap masuk sudah tinggal sedikit. Sementara orang itu sudah ada antibodi, maka segera dapat dibersihkan sehingga aman," lanjut dia. 

Tidak hanya menjalankan 3M, Tonang juga mengimbau kepada orang yang sudah sembuh dari Covid-19 agar tetap menghindari 3K, yakni Kamar tertutup kurang ventilasi, Kontak yang erat dengan durasi lama, dan Kerumunan yang padat orang. (Retia Kartika Dewi)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Sudah Sembuh dari Covid-19, Apakah Masih Bisa Menularkan Virus Corona?"

Selanjutnya: Harga obat Covifor yang dipasarkan Kalbe Farma (KLBF) turun jadi Rp 1,5 juta per vial

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×