Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto
Oleh karena itu, para perokok dewasa dapat mempertimbangkan untuk memanfaatkan produk tembakau alternatif, seperti rokok elektrik, produk tembakau yang dipanaskan, dan kantung nikotin untuk beralih jika sulit berhenti secara langsung.
Seperti diketahui, sejumlah penelitian mengungkapkan produk tembakau alternatif mampu mengurangi risiko hingga 90%-95% daripada rokok. Dengan demikian, perokok dewasa yang beralih menggunakan produk tembakau alternatif dapat mengurangi risiko penggunaan tembakau sekaligus memperkecil risiko terkena penyakit tidak menular.
“Saat ini teknologi sudah sangat maju, ada beragam pilihan produk tembakau alternatif yang secara ilmiah sudah terbukti memiliki profil risiko yang jauh lebih kecil dibanding rokok. Perokok dewasa yang mengalami kesulitan berhenti, bisa menggunakan produk ini sebagai alternatif pemenuhan asupan nikotin sembari mengurangi risiko dan eksternalitas yang mereka hadapi,” tambah Dimas.
Dalam kesempatan terpisah, Ketua Ikatan Apoteker Indonesia (IAI) Nurul Falah Eddy Pariang menyebutkan beberapa negara telah membuktikan bahwa pendekatan konsep pengurangan risiko membawa dampak positif bagi kesehatan masyarakat, khususnya terkait penyakit tidak menular. Kendati demikian, minimnya riset terkait konsep ini menyebabkan terbatasnya informasi.
Baca Juga: Menarik Untuk Diketahui, Ini 8 Manfaat Seledri Bagi Kesehatan
Sebagai akibatnya, pemerintah selaku pembuat kebijakan dan pemberi contoh serta masyarakat selaku implementator tidak mendapatkan informasi yang akurat dan harus menghadapi dampak yang menghadang. Oleh karena itu, riset terkait konsep ini dan implementasinya perlu terus digalakkan.
Menurut Nurul, tanpa penelitian, akan sulit mengambil kesimpulan yang konklusif demi memaksimalkan penerapan pendekatan pengurangan risiko bagi kesehatan masyarakat.
“Oleh karena itu, seluruh pihak terkait harus satu suara dan serius dalam mendorong penelitian yang mumpuni dan menyebarluaskan hasilnya. Kalau perlu, dilakukan kebijakan khusus sehingga konsep ini bisa dipahami dan diterapkan oleh masyarakat untuk tujuan yang lebih besar bagi peningkatan kesehatan dan harapan hidup masyarakat akibat penyakit tidak menular," paparnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News