kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Tips menyembuhkan kemampuan indera penciuman setelah terkena Covid-19


Senin, 21 Desember 2020 / 05:25 WIB
Tips menyembuhkan kemampuan indera penciuman setelah terkena Covid-19


Sumber: Kompas.com | Editor: Adi Wikanto

Jakarta. Kehilangan kemampuan mencium bau atau anosmia merupakan salah satu gejala corona. Setelah sembuh dari corona, beberapa orang tetap belum bisa mengembalikan kemampuan indera penciuman. Namun tenang, ada cara mengembalikan indera penciuman yang hilang seperti akibat corona.

Tidak bisa mencium bau atau anosmia adalah masalah kesehatan yang terasa sepele namun cukup mengganggu. Selain mengalami gangguan indera penciuman, penderita anosmia praktis juga tidak peka rasa karena kedua indra saling berhubungan.

Kondisi ini membuat nafsu makan penderita anosmia menurun. Tak hanya itu, apabila berlangsung lama, orang yang tidak bisa mencium bau dan rasa dapat mengalami frustasi.

Dilansir dari WebMD, penyebab hilangnya kemampuan indra penciuman bisa terkait gangguan pernapasan sampai kerusakan saraf, seperti:

  • Hidung tersumbat karena pilek, alergi, atau infeksi sinus
  • Polip hidung atau pertumbuhan benjolan di hidung dan sinus
  • Cedera pada hidung dan saraf karena operasi atau benturan di kepala
  • Efek samping obat tertentu seperti antibiotik, antidepresan, antiperadangan, obat jantung, dll.
  • Penurunan fungsi indra penciuman karena pertambahan usia
  • Efek samping terapi radiasi untuk kanker kepala dan leher
  • Kondisi medis seperti penyakit alzheimer, parkinson, multiple sclerosis, kurang gizi, gangguan hormon
  • Penyakit anosmia bawaan

Baca juga: Brosur promo Tupperware Desember 2020, sambut Natal dan Tahun Baru dengan harga hemat

Infeksi virus corona (Covid-19) kini juga ditandai dengan gejala anosmia. Untuk menentukan penyebab anosmia dengan pasti, ada baiknya Anda memeriksakan diri ke dokter apabila anosmia tak kunjung sembuh.

Dokter akan merekomendasikan perawatan yang paling tepat untuk mengatasi anosmia. Perawatan tersebut disesuaikan dengan penyebab mendasarnya.

Berikut beberapa cara mengobati anosmia atau hilangnya indra penciuman baik dengan obat atau secara alami:

1. Obat anosmia

Melansir Healthline, jika anosmia disebabkan pilek atau alergi, dokter biasanya tidak memberikan obat khusus karena gangguan kesehatan ini bisa sembuh dengan sendirinya. Jika gejala tak kunjung membaik setelah beberapa hari, periksakan diri ke dokter.

Penggunaan obat dekongestan dan antihistamin dapat mengatasi hidung yang tersumbat terkait pilek, flu, sampai alergi. Dokter juga akan meresepkan antibiotik untuk mengobati anosmia karena karena infeksi bakteri.

Sementara itu, untuk cara mengatasi anosmia terkait infeksi virus seperti Covid-19, sejumlah dokter merekomendasikan obat steroid hidung. Dilansir dari Elemental, steroid adalah obat antiperadangan. Salah satu keunggulan obat steroid jenis semprot hidung adalah minim efek samping.

Namun, obat ini perlu waktu beberapa hari agar efek antiperadangannya bekerja. Selain itu, obat semprot hidung ini rentan tidak pas aplikasinya, atau meleset ke tenggorokan. Jadi, pastikan Anda cermat menggunakan obat semprot hidung agar hasilnya optimal.

2. Terapi indra penciuman

Tak hanya dengan obat, cara mengobati anosmia secara alami bisa dengan terapi bau untuk mengasah kepekaan indra penciuman. Terapi ini belakangan jamak direkomendasikan untuk mengatasi anosmia karena cedera kepala dan infeksi virus.

Sejumlah penelitian menunjukkan, terapi indra penciuman efektif merangsang mekanisme pemulihan alami tubuh yang tidak peka bau. Terapi indra penciuman untuk anosmia ini menggunakan minyak esensial untuk memicu respons sensorik.

Beberapa jenis minyak esensial yang digunakan memiliki aroma tajam seperti kayu manis, vanita, jeruk, dan pisang. Para pasien diarahkan membuka stoples dengan aroma tertentu, lalu diarahkan memfokuskan pikiran dan ingatannya pada bau tersebut. Durasi setiap mengingat bau setidaknya 20 detik.

Setelah kelar satu aroma, penderita anosmia lantas menjajal aroma lainnya, sampai beberapa macam. Terapi indra penciuman ini biasanya dilakukan dua kali sehari selama beberapa minggu.

Baca juga: Indonesia sudah punya vaksin corona, Presiden Jokowi minta ini

3. Operasi

Anosmia terkait penyumbatan saluran pernapasan seperti polip, tumor, atau kelainan bentuk tulang di dalam hidung terkadang tidak bisa disembuhkan dengan obat. Dokter, umumnya merekomendasikan operasi pengangkatan polip, tumor, atau tindakan bedah untuk mengatasi kelainan bentuk tulang di dalam hidung. Setelah saluran pernapasan tersebut lapang tanpa sumbatan, penderita bisa kembali mencium bau.

4. Setop merokok

Cara mengatasi anosmia lainnya yakni setop merokok. Kebiasaan merokok dapat memperparah kondisi anosmia. Pasalnya, rokok dapat menumpulkan kepekaan beragam indra, termasuk penciuman.

Setelah diberi perawatan yang tepat, penderita yang mengalami anosmia bisa merasakan bau. Melansir NHS, anosmia bisa sembuh atau membaik dalam hitungan minggu atau bulan.

Tapi, di beberapa kasus yang jarang terjadi, perubahan indra penciuman ini tidak dapat diobati atau bersifat permanen. Sayangnya, penyakit anosmia bawaan membuat orang tidak bisa mencium bau seumur hidup. Penurunan fungsi indra penciuman terkait penuaan juga tidak bisa diobati.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "4 Cara Mengatasi Anosmia dengan Obat dan Secara Alami",
Penulis : Mahardini Nur Afifah
Editor : Mahardini Nur Afifah

Selanjutnya: Hasil penelitian, golongan darah ini lebih tahan dari ancaman Covid-19

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×