Penulis: Tiyas Septiana
KONTAN.CO.ID - Stunting merupakan permasalahan yang perlu dicegah oleh para orang tua. Jika anak terkena stunting, pertumbuhan mereka menjadi terganggu.
Stunting, melansir dari laman resmi Kementerian Kesehatan (Kemenkes), merupakan kondisi gagal pada pertumbuhan anak (tubuh dan otak).
Anak yang menderita stunting memiliki tubuh lebih pendek dan memiliki keterlambatan dalam berpikir dari anak seusianya. Keadaan ini bisa disebabkan oleh berbagai faktor.
Penyebab stunting bisa dari kekurangan gizi saat bayi dalam kandungan hingga 1000 hari pertama kelahiran. Karenanya, penting untuk orang tua untuk mencegah stunting sejak dini.
Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) memberikan cara-cara untuk mencegah stunting.
Baca Juga: Catat, syarat dalam memberikan MPASI pada bayi
Informasi tersebut disampaikan melalui unggahan di Instagram resmi BKKBN (31/11/2020).
Berikut tiga cara penting untuk mencegah stunting pada anak sejak dini dari BKKBN.
Mencukupi gizi ibu dan anak
Saat hamil, ibu perlu mencukupi kebutuhan nutrisi tubuh. Perbanyak makan sayur dan buah agar kebutuhan gizi terpenuhi. Jangan lupa konsumsi lauk pauk yang beragam terutama protein hewani.
Untuk mencegah anemia, ibu hamil bisa mengkonsumsi tablet tambah darah. Tablet ini bisa dikonsumsi selama kehamilan hingga masa nifas.
Usahakan untuk melakukan Inisiasi Menyusui Dini (IMD). Kolostrum pada ASI bisa meningkatkan daya tahan tubuh bayi terhadap infeksi penyakit.
Gunakan garam ber-iodium agar pertumbuhan dan perkembangan bayi terjaga. Hal ini bisa juga untuk mencegah bayi lahir cacat.
Penuhi ASI eksklusif selama 0-6 bulan. Setelahnya, ASI bisa diberikan semau bayi hingga 23 bulan ditambah dengan Makanan Pendamping ASI (MPASI).
Jangan lupa jaga kebersihan lingkungan agar terhindar dari kecacingan. Cuci tangan dengan sabun dan gunakan alas kaki saat ke luar rumah.
Melengkapi imunisasi dasar lengkap anak
Pastikan bayi mendapatkan imunisasi dasar lengkap untuk mencegah stunting. Imunisasi dasar lengkap tersebut diantaranya.
- Imunisasi Hepatitis B (HB).
- Imunisasi Poliomyelitis (Polio dan IPV).
- Imunisasi Tuberculosis (BCG).
- Imunisasi Difteri (DPT).
- Imunisasi Pertusis (DPT).
- Imunisasi Tetanus (DPT).
- Imunisasi Pneumonia dan Meningitis (Hib).
- Imunisasi Campak.
Memperbaiki sanitasi
Sanitasi yang baik dan bersih bisa mencegah stunting pada anak. Jaga kebersihan dan bangunan sumber air bersih.
Sebaiknya lantai sumur kedap air atau diplester dan tidak retak. Bibir serta dinding sumur diplester dan pastikan sumur selalu ditutup.
Jarak antara sumber air dengan jamban dan tempat pembuangan sampah minimal 10 meter.
Selalu gunakan jamban sehat yang tidak mencemari sumber air dan tanah. pastikan lingkungan jamban bersih, sehat dan tidak berbau.
Jamban yang sehat tidak mengundang serangga seperti lalat, kecoa, dan serangga lain yang bisa membawa penyakit.
Selanjutnya: Buat orangtua, ini pedoman dari WHO tentang screen time untuk anak
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News