kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Tidak mahal untuk mematuhi protokol kesehatan


Kamis, 05 November 2020 / 07:50 WIB
Tidak mahal untuk mematuhi protokol kesehatan


Reporter: Dityasa H. Forddanta | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tidak butuh biaya mahal untuk mematuhi protokol kesehatan. Terlebih, jika hanya untuk pembelian masker. Saat awal pandemi, masker bedah memang sempat melambung tinggi. Namun, sekarang harganya kembali normal.

"Satu masker bedah sekarang hanya sekitar Rp 2.000, jadi ini pengeluaran harian untuk masker," ujar analis RHB Sekuritas Michael Setjoadi kepada Kontan.co.id, Rabu (4/11). Jadi, hanya butuh duit sekitar Rp 60.000 dalam sebulan dengan asumsi menggunakan satu masker bedah untuk satu hari. 

Pilihan masyarakat juga saat ini lebih banyak seiring dengan penggunaan masker kain tiga lapis. Sehingga, tidak ada alasan untuk melanggar protokol kesehatan.

Jika ada dana berlebih, boleh saja membeli suplemen untuk menambah imunitas tubuh. Michael rutin mengonsumsi vitamin E. Harganya sekitar Rp 1.500 per tablet untuk produk lokal. "Karena yang bagus itu vitamin E dan zinc, kan, sebenarnya," imbuh Michael.

Baca Juga: UPDATE Corona Indonesia, Rabu (4/11): Tambah 3.356 kasus, cuci tangan & jaga jarak

Dia juga rajin minum vitamin D. Namun, karena produk impor, harganya cukup mahal, sekitar Rp 3.000 per tablet. Tak ketinggalan, vitamin C yang harganya sekitar Rp 2.000 per tablet.

Jika ditotal, Michael mengeluarkan total biaya sekitar Rp 13.000 per hari untuk meminimalisir risiko penularan Covid-19, tidak lebih mahal dibanding harga satu bungkus rokok.

Guna perlindungan ekstra, Michael juga menggunakan masker N95 jika mendatangi tempat yang terdapat banyak orang. Bahkan, dia juga menggunakan masker bedah.

"Kalau masker N95 yang model tertentu tidak membuat sesak jika dipakai dobel dengan masker bedah. Saya juga menggunakan faceshield untuk perlindungan ekstra," terang Michael.

Baca Juga: Jaga pertumbuhan ekonomi, Satgas PEN genjot penyerapan Rp 100 triliun di kuartal IV

Hingga Rabu (4/11) ada tambahan 3.356 kasus baru yang terinfeksi corona di Indonesia, sehingga total menjadi 421.731 kasus positif corona. Sementara itu, jumlah yang sembuh dari kasus corona bertambah 3.785 orang sehingga menjadi sebanyak 353.282 orang.

Sedangkan jumlah orang yang meninggal akibat virus corona di Indonesia bertambah 113 orang menjadi 14.259 sebanyak  orang.

Lantaran masih tingginya tambahan kasus positif corona, pemerintah meminta masyarakat memiliki tanggung jawab yang tinggi dan kolektif untuk mematuhi protokol kesehatan. Karena untuk menekan wabah corona, dimulai dari menekan angka penularan.

Baca Juga: Inilah 6 manfaat buah naga untuk kesehatan, dapat tingkatkan sistem imun tubuh

Untuk itu, pemerintah menekankan pentingnya perilaku 3M yakni memakai masker, mencuci tangan, serta menjaga jarak dan menghindari kerumunan.

Berdasarkan banyak penelitian, rajin mencuci tangan pakai sabun bisa menurunkan risiko penularan virus, termasuk virus corona sebesar 35%.

Sementara memakai masker bisa mengurangi risiko penularan virus corona hingga 45% kalau memakai masker kain. Sementara kalau menggunakan masker medis, risiko penularan berkurang hingga 75%.

#satgascovid19 #ingatpesanibu #pakaimasker #jagajarak #jagajarakhindarikerumunan #cucitangan #cucitanganpakaisabun

Baca Juga: Ini jus buah dan sayur yang efektif menurunkan tekanan darah tinggi Anda

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×