Sumber: Kompas.com | Editor: Tri Sulistiowati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Para penderita diabetes wajib menjaga pola makan agar kadar gula dalam darah tetap terkontrol dan menghindari komplikasi.
Meski harus menjaga pola makan, tidak ada metode diet khusus yang bisa secara efektif mengelola gejala diebetes.
Tubuh setiap orang berbeda-beda. Itu sebabnya, pola makan yang diterapkan pun harus sesuai dengan cara kerja tubuh agar tidak terjadi lonjakan gula darah.
Baca Juga: Air seduhan kayu manis jadi obat herbal diabates melitus, benarkah?
Meski demikian, ada aturan khusus yang harus dipahami oleh penderita diabetes mengenai asupan harian untuk menjaga gula darah agar tertap stabil.
Berikut tips menjaga keseimbangan gula darah untuk penderita diabetes:
1. Ketahui nilai indeks glikemik pada makanan
Penderita diabetes harus mengetahui nilai indeks glikemik pada makanan yang akan dikonsumsinya. Indeks glikemik adalah takaran nilai yang digunakan untuk mengukur seberapa cepat makanan tertentu dapat meningkatkan gula darah.
Makanan dengan indeks glikemik tinggi dapat menyebabkan lonjakan gula darah, yang tentunya sangat berbahaya bagi penderita diabetes.
Contoh asupan makanan yang mengandung indeks glikemiks tinggi adalah gula rafinasi dan karbohidrat sederhana seperti nasi putih, roti, dan pasta. Itu sebabnya, pastikan asupan karbohidrat yang akan dikonsumsi berasat dari biji-bijian utuh dan berserat tinggi.
Jika sesekali ingin mengonsumsi makanan manis atau karbohidrat sederhana seperti kue cokelat, sebaiknya imbangi dengan makanan berprotein tanpa lemak.
Cara ini akan membantu memperlambat pencernaan dan menghindari lonjakan gula darah.
2. Hati-hati dalam memilih karbohidrat
Beberapa jenis makanan mengandung karbohidrat memang berbahaya bagi penderita diabetes. Namun, bukan berarti Anda harus menghindari segala jenis sumber karbohidrat.
Anda bisa memilih biji-bijian utuh sebagai asupan karbohidrat karena kaya akan vitamin, mineral, dan serat.
Karbohidrat yang bersumber dari biji-bijian utuh juga dicerna lambat oleh tubuh sehingga tidak memicu lonjakan gula darah. Contoh sumber karbohidrat dari biji-bijian utuh seperti berikut: roti gandum kacang-kacangan sereal gandum utuh bayam quinoa.
3. Jangan takut konsumsi lemak
Mengonsumsi terlalu banyak lemak jenuh dan lemak trans memang dapat meningkatkan risiko penyakit jantung dan stroke. Namun, bukan berarti Anda harus menghindari semua jenis lemak.
Berdasarkan riset dari Harvard School of Public Health, makanan mengandung lemak baik - yaitu lemak tak jenuh tunggal dan tak jenuh ganda - justru membantu menurunkan kadar kolesterol.
Contoh makanan yang kaya akan lemak bail adalah ikan, minyak zaitun, alpukat, kacang-kacangan, dan biji-bijian. Sedangkan makanan yang mengandung lemak jahat dan harus dibatasi jumlah konsumsinya adalah daging merah, daging olahan, produk susu tinggi lemak.
4. Tingkatkan asupan sayur dan buah
Menurut data Mayo Clinic, konsumsi serat membantu memperlambat pencernaan sehingga penyerapan gula pun melambat. Bagi penderita diabetes, hal ini tentu membantu menyeimbangkan kadar gula dalam darah.
Buah dan sayur adalah jenis makanan yang kaya akan vitamin, mineral, antioksidan dan serat. Contoh buah berserat tinggi antara lain bluberi, melon, pir.
Namun, penderita diabates harus membatasi konsumsi semangka, nanas, dan anggur karena dapat meningkatkan kadar gula dalam darah.
Sedangkan sayuran yang bagus untuk penderita diabates antara lain brokoli, bayam, paprika, wortel, seledri, dan kubis. Jenis-jenis sayuran tersebut rendah kalori dan kaya akan air sehingga membantu meningkatkan rasa kenyang.(Ariska Puspita Anggraini)
Baca Juga: Awas! Makanan ini bisa meningkatkan risiko seseorang terkena penyakit stroke
Selanjutnya: Saat asam lambung naik jantung terasa berdebar, normalkah?
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "4 Tips Pola Makan Sehat untuk Penderita Diabetes"
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News