kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Tidak ingin darah tinggi kumat, berikut cara mengontrol tekanan darah


Jumat, 26 Juni 2020 / 12:29 WIB
Tidak ingin darah tinggi kumat, berikut cara mengontrol tekanan darah
ILUSTRASI. Ilustrasi. Olahraga bisa jadi salah satu cara untuk mengontrol tekanan darah daam tubuh.


Sumber: Kompas.com | Editor: Tri Sulistiowati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Anda tidak ingin darah tinggi kambuh? Berikut cara untuk mengontrol tekanan tekanan darah. 

Penyakit tekanan darah tinggi atau hipertensi adalah "pembunuh" diam-diam, karena sering menyerang tanpa gejala. Beberapa penderita baru mengetahui mengidap hipertensi setelah timbul komplikasi. 

Asal tahu saja, komplikasi hipertensi bisa menyebabkan penyakit jantung, stroke, sampai gangguan ginjal. 

Baca Juga: Berikut bahan-bahan yang bisa meredakan penyakit maag

Menurut WHO, kondisi hipertensi terjadi saat hasil pembacaan tekanan darah sistolik lebih dari atau sama dengan 140 mmHg, diastolik lebih dari atau sama dengan 90 mmHg. 

Angka pertama (sistolik) merujuk tekanan dalam pembuluh darah ketika jantung berdetak. Sedangkan angka kedua (diastolik) mewakili tekanan di dalam pembuluh darah ketika jantung beristirahat di antara detak jantung. 
Melansir Web MD, cara mengatasi hipertensi bisa lewat konsumsi obat hipertensi dari dokter dan pemeriksaan berkala untuk mengontrol tekanan darah.

Selain dengan obat-obatan dari dokter, penderita hipertensi wajib menerapkan gaya hidup sehat. Sebab, gaya hidup sehat penting untuk mengontrol tekanan darah tetap stabil. 

Melansir Mayo Clinic, berikut cara mengendalikan tekanan darah tinggi selain dengan obat-obatan: 

1. Jaga berat badan dan lingkar pinggang ideal 

Bobot tubuh berlebih bisa menimbulkan gangguan pernapasan saat tidur (sleep apnea). Kondisi ini menyebabkan tekanan darah tinggi. 

Tak heran, tekanan darah kerap melonjak seiring peningkatan berat badan. Sebaiknya, Anda mulai menjaga berat badan tetap ideal. 

Umumnya, tensi bisa turun satu mmHg setiap penurunan berat badan satu kilogram. Selain mengurangi berat badan, Anda juga harus mengawasi lingkar pinggang. 

2. Aktif bergerak dan berolahraga 

Olahraga 150 menit per minggu atau olahraga 30 menit setiap hari mampu menurunkan tekanan darah sekitar sekitar lima hingga delapan mmHg. 

Agar tekanan darah turun, Anda wajib berolahraga secara teratur. Sebab, saat Anda berhenti olahraga tekanan darah bisa kembali melonjak. 

Beberapa jenis olahraga yang cocok bagi pemilik tekanan darah tinggi antara lain jalan kaki, lari, bersepeda, renang, atau angkat beban. 

3. Konsumsi makanan sehat 

Anda sebaiknya mulao mengkonsumsi makanan sehat seperti beras merah, roti gandum, buah, sayur, dan produk susu rendah lemak. Asal tahu saja, makanan-makanan tersebut ampuh menurunkan tekanan darah sampai 11 mmHg. 

Jika Anda kesulitan mengubah pola makan menjadi lebih sehat, coba catat apa dan kapan  Anda mengonsumsi makanan atau minuman setiap hari. 

Dalam seminggu, perhatikan daftar asupan yang masuk ke tubuh dan jadwalnya. Dengan begitu, Anda punya kesadaran lebih untuk mengatur asupan yang baik masuk ke tubuh. 

4. Kurangi konsumsi garam 

Anda yang menderita tekanan darah tinggi sebaiknya mengurangi asupan garam. Asal tahu saja, mengurangi asupan garam dalam tubuh bisa menurunkan tekanan darah rata-rata sampai enam mmHg. 

Kementerian Kesehatan menganjurkan konsumsi garam tak lebih dari 2.000 miligram natrium, setara satu sendok teh garam atau lima gram garam per hari. Untuk memangkas asupan garam, coba perhatikan baik-baik label makanan yang dikonsumsi. 

Selain itu, Anda juga harus membatasi konsumsi makanan beku atau olahan yang kaya dengan garam.

5. Berhenti merokok 

Rokok rentan membuat tekanan darah melonjak. Berhenti merokok bisa mengontrol tekanan darah agar ajek normal. Berhenti merokok juga bisa meningkatkan kualitas kesehatan secara keseluruhan. Termasuk mengurangi risiko penyakit berbahaya seperti jantung, stroke, dan kanker. 

6. Bijak konsumsi kafein 

Kafein dari kopi, teh, cokelat, dll. disebut dapat meningkatkan tekanan darah sampai 10 mmHg bagi orang yang tidak terbiasa mengonsumsinya. 

Namun, kafein tidak memengaruhi tekanan darah peminum kopi, cokelat, teh yang rutin mengonsumsi minuman berkafein tersebut. Dengan mempertimbangkan efek jangka panjang kafein pada tekanan darah, ada baiknya Anda bijak mengonsumsi kafein. 

Bila perlu, cek kadar tekanan darah 30 menit setelah Anda mengonsumsi kafein. Jika ada kenaikan dari pengukuran sebelumnya, artinya Anda sensitif pada kafein. 

7. Kurangi stres 

Saat stres atau mengalami tekanan, beberapa orang cenderung makan dan minum asupan tidak sehat serta merokok. Hal itu bisa mempengaruhi tekanan darah. 

Anda perlu mengendalikan stres. Caranya dengan mencari akar penyebab stres dan mencari jalan keluarnya. Luangkan waktu khusus untuk membuat pikiran rileks. 

Caranya dengan mengerjakan sesuatu yang Anda sukai. Bila perlu, buat jadwal teratur untuk mengerjakan hobi. 

Hal yang tak kalah penting dari tujuh cara di atas adalah rutin memonitor tekanan darah. Dengan menjaga gaya hidup sehat, rajin mengecek tekanan darah, dan konsultasi berkala dengan dokter, bukan tidak mungkin hipertensi dapat dikendalikan.(Mahardini Nur Afifah) 

Baca Juga: Inilah makanan yang boleh dan dilarang bagi penderita asam urat

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "7 Cara Mengontrol Hipertensi, Selain dengan Obat",

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×