kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Teliti saat Membeli, Ini Cara Menghindari Asupan Gula Berlebih pada Makanan Kemasan


Sabtu, 01 Oktober 2022 / 10:15 WIB
Teliti saat Membeli, Ini Cara Menghindari Asupan Gula Berlebih pada Makanan Kemasan


Penulis: Tiyas Septiana

KONTAN.CO.ID -  Makanan kemasan kerap kali dituding sebagai biang penyebab berbagai masalah kesehatan. Kandungan garam hingga gula dalam jenis makanan ini memang cukup tinggi. 

Meskipun makanan dan minuman kemasan nikmat disantap, masyarakat modern harus tetap berhati-hati dalam menjaga pola konsumsi. 

Dikarenakan konsumsi kandungan gula yang harus tetap dibatasi untuk menjaga kesehatan tubuh.

Lailatul Muniroh, Dosen Ilmu Gizi asal Universitas Airlangga (Unair), menyebutkan bahwa masyarakat masa kini harus menjadi konsumen yang cerdas. 

Ia membagikan beberapa tips kepada konsumen dalam mengkonsumsi gula sebagai berikut ini.

Baca Juga: Inilah Gejala dan Pertolongan Pertama pada Serangan Stroke, Wajib Dicatat!

Memperhatikan label pangan

Lailatul menjelaskan, salah satu cara mengurangi asupan gula adalah dengan memahami label pangan yang tertera pada produk makanan atau minuman kemasan. 

Pemahaman terhadap label pangan dapat membantu konsumen dalam membatasi asupan, utamanya pada kandungan gula, garam dan lemak.

“Label kemasan merupakan alat komunikasi produsen kepada konsumen. Di situ kita dapat menemukan label Informasi Nilai Gizi (ING) atau nutrition facts, jumlah takaran saji yang disarankan, tanggal kadaluarsa, label halal, serta peringatan kandungan bahan alergen,” jelasnya seperti dikutip dari situs Unair.

Memahami kebutuhan gula harian

Konsumsi atau asupan gizi harian perlu diperhatikan, termasuk pada gula. Konsumsi gula sebaiknya dibatasi 10 persen dari jumlah kalori yang dibutuhkan oleh tubuh. 

“Rata-rata, seseorang membutuhkan asupan baik dari minuman atau makanan sebanyak 50 gram gula, atau setara dengan 4-5 sendok makan,” jelasnya.

Mengetahui risiko penyakit

Asupan gula yang terlalu tinggi atau terlalu rendah, dapat menyebabkan ketidakseimbangan tubuh yang dapat mengakibatkan risiko penyakit. 

Karena asupan gula, atau hal lainnya, yang tinggi maupun rendah dapat berpengaruh pada kondisi tubuh. 

“Contohnya adalah peningkatan kadar gula darah, peningkatan berat badan yang menimbulkan risiko overweight, serta meningkatkan faktor risiko penyakit lain seperti halnya diabetes melitus tipe 2,” ungkapnya.

Baca Juga: Cek Sekarang, Ini Ciri-Ciri Kolesterol Anda Naik yang Bisa Dilihat Pada Kaki

Tips menjaga kesehatan tubuh

Dengan banyaknya pemberitaan mengenai gula dalam makanan dan minuman kemasan, Laila berharap dapat meningkatkan awareness masyarakat terhadap kandungan gizi yang dikonsumsi. 

Tak lupa, dosen Prodi Gizi Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Unair itu juga berpesan bagi masyarakat untuk terus menerapkan gaya hidup sehat.

“Selain konsumsi, kita juga sebaiknya melakukan gaya hidup sehat. Yaitu dengan melakukan olahraga teratur, porsi makan dan istirahat yang cukup, memanajemen stres, agar metabolisme tubuh dapat berjalan sebagaimana mestinya,” ucapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×