kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,20   -16,32   -1.74%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Tarif PCR mahal, siapkan alternatif liburan


Rabu, 27 Oktober 2021 / 10:45 WIB
 Tarif PCR mahal, siapkan alternatif liburan


Reporter: Filemon Agung | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Masih tingginya tarif tes PCR sebagai salah satu syarat dalam melakukan perjalanan dengan pesawat membuat rencana liburan akhir tahun perlu disiasati secara cermat.

Corporate Secretary PT Apexindo Pratama Duta Tbk (APEX) Frieda Salvatina mengungkapkan penggunaan tes PCR sebagai syarat penerbangan sebenarnya cukup positif sebab memberikan rasa aman dan kenyamanan ketika bepergian dengan pesawat.

Kendati demikian, tarif yang tergolong tinggi jelas mau tidak mau tidak dapat dipisahkan dalam komponen biaya ketika bepergian. Karena setidaknya untuk satu penumpang saja harus mengeluarkan biaya dua kali lipat untuk perjalanan pergi dan pulang.

"Dengan tarif PCR yang tinggi bisa jadi mengurangi mobilitas masyarakat saat berlibur, sehingga menimbulkan efek domino ke industri pariwisata dan turunannya," terang Frieda kepada Kontan, Selasa (26/10).

Baca Juga: Risiko kematian Covid-19 bisa meningkat karena hal ini, waspada!

Frieda pun berharap pemerintah mengkaji kembali tarif yang dikenakan dan dapat disesuaikan agar tidak memberatkan masyarakat. Mempertimbangkan tarif PCR yang masih tinggi dan pandemi covid-19 yang masih tinggi, Frieda memastikan dirinya menyiapkan alternatif liburan lain.

Sejatinya, dirinya bersama keluarga belum memiliki rencana untuk bepergian di akhir tahun nanti. Akan tetapi, jika harus berlibur maka Frieda lebih memilih wisata yang aman bagi keluarga. "Rekreasi ke tempat-tempat wisata di Jakarta dan sekitarnya,  memilih lokasi yang sedapat mungkin outdoor dan menghindari kerumunan," jelas Frieda.

Beberapa tempat wisata yang kini tengah dipertimbangkan antara lain wisata alam ataupun pendidikan dengan mengunjungi museum. "Namun tetap saja yang terpenting adalah menjaga prokes yang ketat, demi menghindari lonjakan kasus yang diprediksi sebagai gelombang ketiga di akhir tahun. Semoga hal itu tidak terjadi," pungkas Frieda.

#satgascovid19 #ingatpesanibu #pakaimasker #jagajarak #jagajarakhindarikerumunan #cucitangan #cucitanganpakaisabun

Selanjutnya: Perketat protokol kesehatan untuk mengantisipasi gelombang baru Covid-19

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×