kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.499.000   -40.000   -2,60%
  • USD/IDR 15.939   -64,00   -0,40%
  • IDX 7.312   -2,42   -0,03%
  • KOMPAS100 1.121   -0,28   -0,03%
  • LQ45 889   -2,25   -0,25%
  • ISSI 224   0,67   0,30%
  • IDX30 457   -1,54   -0,34%
  • IDXHIDIV20 552   -1,64   -0,30%
  • IDX80 128   -0,07   -0,05%
  • IDXV30 137   -0,10   -0,07%
  • IDXQ30 152   -0,56   -0,37%

Takut serangga berguna selama pandemi Virus Covid-19? Cek beritanya


Selasa, 25 Agustus 2020 / 05:59 WIB
Takut serangga berguna selama pandemi Virus Covid-19? Cek beritanya
ILUSTRASI. Orang yang takut serangga atau kuman dikaitkan dengan perilaku pencegahan Virus Covid-19 yang lebih baik.


Sumber: ibtimes.com | Editor: Belladina Biananda

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penelitian terkait Virus Covid-19 terus dilakukan. Tak hanya mencari obat atau vaksin, para peneliti juga mengamati faktor apa saja yang bisa membuat kondisi seseorang lebih baik saat pandemi Virus Covid-19.

Melansir dari International Business Times atau IBT, orang-orang yang takut serangga atau kuman memiliki kondisi yang lebih baik. Hal itu disebabkan karena mereka selalu menjaga kebersihan, seperti menggunakan disinfektan dan rajin cuci tangan.

Baca Juga: Tiga cara meningkatkan imun tubuh agar tak tertular virus corona

Sebuah penelitian yang dipublikasikan dalam jurnal Plos One melaporkan, orang yang tidak suka serangga dan kuman diuntungkan selama pandemi Virus Covid-19. Perilaku psikologis menyebabkan mereka selalu berusaha untuk menjaga kebersihan dirinya dan lingkungan.

Natalie J. Shook, kepala penelitian tersebut, mengatakan bahwa saat kita merasa jijik dengan suatu hal, respons tingkah laku kita adalah menghindarinya. Namun, orang-orang merasakan hal menjijikkan yang berbeda-beda.

Menurut peneliti dari University of Connecticut di Amerika Serikat, perasaan takut terhadap kuman sangat dikaitkan dengan perilaku pencegahan Virus Covid-19. Shook dan timnya bertanya pada pastisipan dalam penelitian tentang semua hal mengkhawatirkan terkait Virus Covid-19.

Selain itu, Shook juga mengajukan pertanyaan tentang seberapa sering mereka melakukan protokol kesehatan, seperti jaga jarak, cuci tangan, menggunakan disinfektan, dan menggunakan masker. 

Baca Juga: Virus Corona bisa sebabkan kerusakan otak? Ini laporannya

Hasilnya, orang yang paling konsisten melakukan perilaku pencegahan Virus Covid-19 adalah mereka yang memiliki penyakit psikologis dengan faktor pengelakan (avoidance factors).

Penyakit terbaru dan anggapan kesehatan pada umumnya juga dikaitkan dengan perilaku kesehatan preventif, walaupun tiap orang memiliki alasan yang berbeda-beda. Misalnya, keinginan untuk mencegah orang lain sakit atau kesadaran yang lebih besar karena penyakit terbaru.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×