kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.455.000   12.000   0,83%
  • USD/IDR 15.155   87,00   0,57%
  • IDX 7.743   -162,39   -2,05%
  • KOMPAS100 1.193   -15,01   -1,24%
  • LQ45 973   -6,48   -0,66%
  • ISSI 227   -2,76   -1,20%
  • IDX30 497   -3,22   -0,64%
  • IDXHIDIV20 600   -2,04   -0,34%
  • IDX80 136   -0,80   -0,58%
  • IDXV30 141   0,18   0,13%
  • IDXQ30 166   -0,60   -0,36%

Takeda Apresiasi Kepemimpinan Indonesia dalam Pencegahan dan Penanggulangan DBD


Sabtu, 21 September 2024 / 10:22 WIB
Takeda Apresiasi Kepemimpinan Indonesia dalam Pencegahan dan Penanggulangan DBD
ILUSTRASI. dr. Derek Wallace, President Global Vaccine Business Unit Takeda


Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto

Wakil Menteri Kesehatan RI, Prof. dr. Dante Saksono Harbuwono, Sp.PD-KEMD., Ph.D, menegaskan pemerintah berkomitmen penuh untuk terus memerangi DBD melalui langkah preventif yang terintegrasi.

“Melihat peningkatan kasus yang terjadi dari tahun 2023 sampai dengan 2024 saat ini, menunjukkan perlunya langkah pencegahan yang lebih efektif dan inovatif,” katanya.

Baca Juga: Klaim Asuransi untuk DBD Meningkat 68%, Prudential Terus Dorong Program Preventif

Untuk itu, Pemerintah Indonesia mendukung komitmen dengan enam strategi nasional penanggulangan dengue yang mencakup: Manajemen penguatan vektor aman dan berkesinambungan; Peningkatan akses dan mutu tatalaksana dengue; Penguatan surveilans dengue yang komprehensif serta manajemen KLB yang responsif; Peningkatan pelibatan masyarakat yang berkesinambungan; Penguatan komitmen pemerintah, kebijakan-manajemen program, dan kemitraan; dan Pengembangan kajian, intervensi, inovasi, dan riset sebagai dasar kebijakan dan manajemen program berbasis bukti.

Namun tentunya, keberhasilan penanggulangan dengue tidak hanya tergantung pada komitmen pemerintah, tetapi juga membutuhkan dukungan dari semua pihak. Kolaborasi sinergis lintas-sektor sangat penting untuk memastikan pencegahan dan pengendalian dengue dapat berjalan efektif di seluruh Indonesia.

“Untuk itu kami berterima kasih kepada PT Takeda Innovative Medicines, atas dukungannya dalam media briefing dan talk show ‘Kepemimpinan Indonesia dalam Melawan Dengue’ ini,” ujarnya.

Strategi Nasional Penanganan Dengue 2021-2025 memperlihatkan kepemimpinan Indonesia dalam penanggulangan DBD, yang menjadi wujud komitmen dalam mengejawantahkan peta jalan Neglected Tropical Diseases (NTD) 2020-2030 dari WHO, di mana dengue menjadi salah satu penyakit tropis yang perlu dieliminasi pada tahun 2030. Strategi nasional ini menjadi dasar kolaborasi dan pembuatan strategi preventif DBD.

Baca Juga: Lakukan Gerakan Indonesia Berantas Nyamuk, MY BABY Gandeng Masyarakat Cegah DBD

Beberapa program yang telah dilaksanakan pemerintah Indonesia diantaranya mencanangkan langkah-langkah pemberantasan sarang nyamuk melalui 3M Plus, Gerakan Satu Rumah Satu Jumantik (G1R1J), serta intervensi inovasi seperti pelepasan nyamuk ber-Wolbachia.

Pemerintah juga menjalin berbagai kemitraan multi sektor di antaranya dengan menjadi tuan rumah International Arbovirus Summit 2024. Kementerian Kesehatan RI bersama dengan Kaukus Kesehatan DPR RI, dengan didukung oleh Bio Farma, PT Takeda Innovative Medicines, World Mosquito Program, dan para pemangku kepentingan lintas-sektor, juga meluncurkan Koalisi Bersama (KOBAR) Lawan Dengue pada tahun 2023 guna merumuskan penanggulangan DBD yang lebih menyeluruh di Indonesia.

Komitmen kuat untuk mencegah DBD, tidak hanya datang dari pemerintah pusat, tetapi juga pemerintah daerah. Hal ini dapat dilihat dari program percontohan yang digagas oleh Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Timur, untuk memvaksinasi 9.800 anak-anak usia sekolah dasar di kota Balikpapan yang kemudian dilanjutkan ke kota Samarinda.

Baca Juga: Kasus Terus Meningkat, Perlu Upaya Bersama Pemerintah dan Swasta Mengatasi DBD

Selain itu, baru-baru ini, Dinas Kesehatan Kabupaten Probolinggo meluncurkan program serupa yang menyasar anak Sekolah Dasar dan MI, didanai murni oleh APBD. Kabupaten Probolinggo merupakan kabupaten dengan kasus DBD tertinggi kedua di Jawa Timur (2309 kasus hingga Agustus 2024), sementara Jawa Timur sendiri merupakan provinsi dengan dengan kasus DBD tertinggi kedua nasional.

Sasaran pemberian vaksinasi DBD kepada 1.120 siswa Sekolah Dasar dimulai di wilayah kerja Puskesmas Paiton, sebagai daerah dengan jumlah kasus tertinggi di Kab. Probolinggo.




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Distribution Planning (SCMDP) Supply Chain Management Principles (SCMP)

[X]
×