kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Tak segera tangani luka akibat diabetes, risikonya bisa diamputasi!


Minggu, 01 Agustus 2021 / 09:00 WIB
Tak segera tangani luka akibat diabetes, risikonya bisa diamputasi!


Sumber: Kompas.com | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tak sedikit pasien diabetes yang harus menjalani amputasi akibat luka kaki. Jika ditangani sedini mungkin, tindakan amputasi bisa dicegah. 

Statistik menunjukkan bahwa prosedur amputasi pada 6 dari 7 penderita kaki diabetik, diawali dari sebuah luka sederhana. 

“Padahal 85% dari luka tersebut sebetulnya dapat dicegah dan ditangani dengan baik agar tidak berkembang ke arah yang lebih serius,” kata dokter spesialis luka, Adisaputra Ramadhinara, MsC, dalam diskusi virtual (30/7/2021). 

Baca Juga: 10 Manfaat buah salak untuk kesehatan yang jarang diketahui

Adi mengatakan banyak pasien yang datang sudah dalam kondisi borok kaki kehitaman, bernanah, dan berbau busuk. Luka di kaki yang membusuk dan bernanah merupakan salah satu komplikasi penyakit diabetes melitus. 

Ulkus biasanya dipicu penyempitan pembuluh darah tepi. Hal ini menyebabkan jaringan di bagian kaki mengalami kematian karena tidak teraliri darah serta kekurangan oksigen dan nutrisi. 

Kadar gula darah yang tinggi membuat kuman lebih mudah berkembang biak sehingga infeksi pada luka semakin menyebar. “Luka yang muncul di kaki tidak boleh diabaikan, segera diobati. Saat ini banyak kemajuan pengobatan untuk meminimalkan bagian tubuh yang harus dibuang. Amputasi bukanlah solusi utama,” papar dokter dari Heartology Brawijaya Hospital Jakarta ini. 

Saat ini perawatan luka selalu mengedepankan pentingnya kerja sama multidisiplin. Pada kasus luka diabetik di kaki, perawatan luka dapat ditangani oleh dokter spesialis luka. 

Baca Juga: Ini 7 manfaat temulawak untuk kesehatan

Namun, bilamana terjadi penyumbatan pembuluh darah di kaki, maka diperlukan keterlibatan spesialis vaskular untuk tindakan revaskularisasi atau perbaikan aliran darah ke tungkai guna menunjang proses penyembuhan luka yang optimal. 

“Dokter akan evaluasi apakah aliran darah lancar atau tidak. Aliran darah yang mampet yang tidak diperbaiki membuat luka susah sembuh dan harus amputasi,” katanya. 

Kain kasa tak dianjurkan 

Selain itu, Adi juga tidak merekomendasikan penggunaan kain kasa untuk menutup luka diabetes di kaki.

“Banyak yang mengira luka ditutup supaya bersih, bakteri tidak masuk dan tidak infeksi Padahal, bakteri bisa menembus hingga 64 lapisan kasa,” papar dokter yang mengambil spesialis luka di Amerika ini. 

Ia menambahkan, ada berbagai pilihan penutup luka yang lebih dianjurkan sesuai jenis luka dan memberi hasil yang optimal dalam menjaga kebersihan luka. Untuk mencegah perburukan luka, pasien diabetes juga harus mengendalikan kadar gula darahnya. (Editor : Lusia Kus Anna)


Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Cegah Amputasi, Segera Tangani Luka akibat Diabetes"

Selanjutnya: 8 Manfaat habbatussauda untuk kesehatan, bisa untuk diet

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×