kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Tak hanya di sekolah, perjalanan siswa ke sekolah juga perlu diperhatikan saat PTM


Senin, 27 September 2021 / 04:15 WIB
Tak hanya di sekolah, perjalanan siswa ke sekolah juga perlu diperhatikan saat PTM


Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pembelajaran Tatap Muka (PTM) di tengah pandemi Covid-19 telah berlangsung di beberapa daerah. Hanya saja, dalam pelaksanaannya masih ada yang perlu diperhatikan agar penularan virus dapat diminimalisir.

Pakar Epidemiologi Universitas Airlangga Windhu Purnomo mengatakan, dalam pelaksanaan PTM bukan hanya protokol kesehatan sekolah yang harus diperketat melainkan aktivitas pulang pergi peserta didik dari rumah ke sekolah dan sebaliknya juga perlu dipantau.

Menurutnya, peserta didik yang bisa mengikuti PTM harus menggunakan kendaraan pribadi atau diantar jemput oleh keluarga yang tinggal serumah. 

Bukan tanpa alasan, Windhu bilang bahwa penggunaan kendaraan umum masih memiliki risiko penularan yang tinggi.

Baca Juga: Pentingnya peranan orang tua dalam menyukseskan program Pembelajaran Tatap Muka (PTM)

“Apalagi kalau sehabis pulang dari sekolah malah keluyuran sehingga bisa tertular virus,” ujar Windhu.

Tak hanya itu, Windhu mengingatkan jika ada kluster penularan yang terjadi ketika pelaksanaan PTM, maka pihak sekolah harus siap untuk ditutup kembali dan kembali melakukan pembelajaran secara online.

Salah satu siswa SMA Negeri di Tangerang Selatan, Sherlita pun turut mengungkapkan pengalamannya yang saat ini mengikuti PTM sekali dalam seminggu. Menurutnya, pihak sekolah telah menerapkan protokol kesehatan dengan mewajibkan menggunakan masker dan pengecekan suhu.

“Tapi tidak terlalu (ketat), pas masuk kelas tidak harus cuci tangan dulu. Paling kalau ada yang lepas masker ditegur disuruh pakai lagi,” ujar Sherlita.

Dirinyajuga mengaku senang bisa kembali melakukan pembelajaran offline mengingat dirinya lebih gampang mengerti materi yang diberikan oleh guru dan jika ada yang mau ditanyakan ke guru lebih nyaman.

#satgascovid19 #ingatpesanibu #pakaimasker #jagajarak #jagajarakhindarikerumunan #cucitangan #cucitanganpakaisabun

Selanjutnya: Pemerintah perlu lakukan evaluasi pelaksanaan pembelajaran tatap muka

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×