kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Sudah sembuh dari corona, apakah masih perlu vaksin Covid-19?


Rabu, 23 Desember 2020 / 07:22 WIB
Sudah sembuh dari corona, apakah masih perlu vaksin Covid-19?
ILUSTRASI. Sudah sembuh dari corona, apakah masih perlu vaksin Covid-19?. ANTARA FOTO/Jojon/rwa.


Sumber: Kompas.com | Editor: Adi Wikanto

KONTAN.CO.ID - Jakarta. Sejumlah negara, seperti Amerika Serikat dan Inggris sudah mulai melaksanakan vaksinasi vaksin Covid-19. Vaksinasi vaksin Covid-19 di Indonesia diperkirakan mulai terlaksana pada awal tahun 2021. Apakah pasien yang sudah sembuh dari Covid-19 masih butuh vaksin corona?

Penemuan vaksin Covid-19 semakin menunjukkan perkembangan. Sejumlah negara mulai menyetujui penggunaan darurat dan melakukan vaksinasi vaksin Covid-19 kepada mereka yang masuk kelompok rentan.

Di Indonesia, pemerintah menyatakan akan memberikan vaksin Covid-19 gratis bagi seluruh warga. Vaksin Covid-19 bertujuan untuk memberikan kekebalan tubuh terhadap ancaman paparan virus corona.

Mereka yang telah sembuh dari Covid-19 diketahui telah memiliki antibodi. Apakah tetap perlu mendapatkan suntikan vaksin Covid-19?

Baca juga: Simak penjelasan WHO tentang mutasi virus corona yang diperkirakan lebih mematikan

Perlu, karena ada potensi reinfeksi Epidemiolog kandidat PhD dari Griffth Univeristy, Australia, Dicky Budiman mengatakan, orang yang pernah terinfeksi Covid-19 dan telah sembuh masih membutuhkan suntikan vaksin corona. Alasannya, karena masih ada potensi reinfeksi virus corona.

"Jadi yang pernah terinfeksi pun itu perlu divaksinasi. Karena, pertama, data riset yang saat ini kita miliki membuktikan bahwa ada potensi reinfeksi," ujar Dicky, Minggu (20/12/2020).

Menurut dia, mereka yang pernah terinfeksi memiliki kekebalan tubuh dari Covid-19 sesuai dengan tingkat keparahan yang dialami. Semakin parah Covid-19 yang diderita seseorang, maka kemungkinan besar memiliki antibodi kekebalan tersebut.

Namun, jika pasien memiliki gejala ringan atau tidak bergejala (OTG), maka kekebalan tubuh yang dimiliki juga akan lemah. Meski demikian, sistem kekebalan yang didapatkan pasien ini tidak berlangsung lama.

"Pasien yang terinfeksi itu pun membuktikan bahwa daya tahan ini yang timbul akibat reinfeksi tidak akan lama, sekitar 3 bulanan. Karena atas dasar itulah otomatis orang tersebut masih membutuhkan vaksin," lanjut dia.



TERBARU

[X]
×