Reporter: Adi Wikanto | Editor: Adi Wikanto
KONTAN.CO.ID - Jakarta. Jumlah kasus positif virus corona terus bertambah. Namun, penanganan pandemi corona menunjukkan perbaikan. Buktinya, jumlah wilayah berstatus zona merah corona di Indonesia mulai turun. Meskipun penurunan zona merah corona di Indonesia hanya sedikit.
Berdasarkan peta risiko Covid-19, hingga 24 Januari 2021 ada 92 kabupaten/kota berstatus zona merah corona. Data sebelumnya pada 17 Januari 2021 ada 108 daerah yang berada dalam zona merah corona.
Zona merah corona adalah daerah berisiko tinggi penularan virus corona. Satgas Covid-19 memperbarui data zona penularan virus corona, dari zona merah, zona hijau, dan zona oranye setiap minggu.
Jumlah kasus positif virus corona di Indonesia terus meningkat setiap hari. Namun penambahan kasus positif dalam sepekan terakhir tak setinggi pekan sebelumnya yang berkali-kali mencatat rekor harian.
Melansir laman Covid19.go.id, hingga Senin (25/1) ada tambahan 9.994 kasus baru yang terinfeksi corona di Indonesia. Sehingga total menjadi 999.256 kasus positif corona.
Sementara itu, jumlah yang sembuh dari kasus corona bertambah 10.678 orang sehingga menjadi sebanyak 809.488 orang. Sedangkan jumlah orang yang meninggal akibat virus corona di Indonesia bertambah 297 orang menjadi sebanyak 28.132 orang.
Baca juga: Simak penjelasan WHO tentang mutasi virus corona yang diperkirakan lebih mematikan
Zona merah corona terbanyak masih berada di Jawa Tengah yang mencapai 18 wilayah. Pekan sebelumnya, zona merah corona di Jawa Tengah mencapai 21 daerah.
Sumbangan zona merah terbanyak kedua dan ketiga berasal dari Jawa Timur dan Sulawesi Tengah. Keduanya memiliki tujuh kabupaten/kota berstatus zona merah corona.
Berikut daftar zona merah corona di Indonesia berdasarkan data terbaru, 24 Januari 2021:
Zona Merah Corona di Sumatera Utara
- Kota Medan
Zona Merah Corona di Sumatera Selatan
- Kota Prabumulih
Zona Merah Corona di Sulawesi Utara
- Minahasa Selatan
- Minahasa Utara
- Kota Manado
- Kota Kotamobagu
Baca zona merah corona lain di halaman selanjutnya
Zona Merah Corona di Sulawesi Tenggara
- Kolaka Utara
- Kota Bau Bau
Zona Merah Corona di Sulawesi Tengah
- Poso
- Donggala
- Tolitoli
- Parigi Moutong
- Sigi
- Morowali Utara
- Kota Palu
Zona Merah Corona di Sulawesi Selatan
- Pingrang
Zona Merah Corona di Sulawesi Barat
- Mamuju Tengah
- Majene
Zona Merah Corona di Papua
- Kota Jayapura
- Mimika
Zona Merah Corona di Nusa Tenggara Timur
- Sumba Timur
- Manggarai Barat
- Kota Kupang
- Timor Tengah Selat
- Alor
Zona Merah Corona di Nusa Tenggara Barat
- Kota Bima
- Sumbawa
- Sumbawa Barat
Zona Merah Corona di Lampung
- Kota Bandar Lampung
- Kota Metro
- Lampung Tengah
Zona Merah Corona di Kepulauan Bangka Belitung
- Kota Pangkalpinang
- Bangka Tengah
Zona Merah Corona di Kalimantan Utara
- Kota Tarakan
Zona Merah Corona di Kalimantan Timur
- Kutai Kartanegara
- Berau
- Kota Bontang
Zona Merah Corona di Kalimantan Tengah
- Gunung Mas
- Kota Palangkaraya
- Kotawaringin Barat
Baca daftar zona merah lain di halaman selanjutnya
Zona Merah Corona di Jawa Timur
- Kota Madiun
- Magetan
- Ponorogo
- Trenggalek
- Madiun
- Magetan
- Blitar
Zona Merah Corona di Jawa Tengah
- Banyumas
- Purbalingga
- Banjarnegara
- Kebumen
- Purworejo
- Magelang
- Pemalang
- Brebes
- Kota Magelang
- Kota Surakarta
- Kota Semarang
- Kota Tegal
- Wonogiri
- Karanganyar
- Rembang
- Pati
- Kendal
- Batang
Zona Merah Corona di Jawa Barat
- Bandung
- Tasikmalaya
- Karawang
- Indramayu
- Kota Bekasi
- Bekasi
Zona Merah Corona di Gorontalo
- Kota Gorontalo
Zona Merah Corona di Jambi
- Tanjung Jabung Barat
Zona Merah Corona di DKI Jakarta
- Jakarta Utara
- Jakarta Barat
- Jakarta Selatan
- Jakarta Timur
Zona Merah Corona di Daerah Istimewa Yogyakarta
- Kulon Progo
- Sleman
- Kota Yogyakarta
Zona Merah Corona di Banten
- Tangerang
- Kota Serang
- Kota Cilegon
- Kota Tangerang Selatan
Zona Merah Corona di Bali
- Jembrana
- Tabanan
- Badung
- Gianyar
- Bangli
- Kota Denpasar
Perhitungan indikator kesehatan masyarakat:
Peta Zonasi Risiko daerah dihitung berdasarkan indikator-indikator kesehatan masyarakat dengan menggunakan skoring dan pembobotan.
Indikator-indikator yang digunakan adalah sbb:
Indikator epidmiologi:
1) Penurunan jumlah kasus positif & probable pada minggu terakhir sebesar ≥50% dari puncak
2) Penurunan jumlah kasus suspek pada minggu terakhir sebesar ≥50% dari puncak
3) Penurunan jumlah meninggal kasus positif & probable pada minggu terakhir sebesar ≥50% dari puncak
4) Penurunan jumlah meninggal kasus suspek pada minggu terakhir sebesar ≥50% dari puncak
5) Penurunan jumlah kasus positif & probable yang dirawat di RS pada minggu terakhir sebesar ≥50% dari puncak
6) Penurunan jumlah kasus suspek yang dirawat di RS pada minggu terakhir sebesar ≥50% dari puncak
7) Persentase kumulatif kasus sembuh dari seluruh kasus positif & probable
8) Laju insidensi kasus positif per 100,000 penduduk
9) Mortality rate kasus positif per 100,000 penduduk
10) Kecepatan Laju Insidensi per 100,000 penduduk
PS. Data probable didapatkan dari data PHEOC utk nomor 1, 3, 7, sedangkan data probable untuk nomor 6 didapatkan dari data RS Online
Indikator surveilans kesehatan masyarakat
1) Jumlah pemeriksaan sampel diagnosis meningkat selama 2 minggu terakhir
2) Positivity rate rendah (target ≤5% sampel positif dari seluruh orang yang diperiksa)
Indikator pelayanan kesehatan
1) Jumlah tempat tidur di ruang isolasi RS Rujukan mampu menampung s.d >20% jumlah pasien positif COVID-19 yang dirawat di RS
2) Jumlah tempat tidur di RS Rujukan mampu menampung s.d >20% jumlah ODP, PDP, dan pasien positif COVID-19 yang dirawat di RS
Sumber data:
- Data kasus positif dan pemeriksaan laboratorium berdasarkan data surveilans Kementerian Kesehatan.
- Data pasien ODP, PDP, dan kapasitas pelayanan RS didapatkan berdasarkan data RS Online di bawah koordinasi Dirjen Pelayanan Kesehatan Kementerian Kesehatan.
Ingat pandemi Covid-19 belum berakhir, banyak daerah berstatus zona merah corona. Patuhi protokol kesehatan, selalu kenakan masker, jaga jarak, dan rajin mencuci tangan.
#satgascovid19 #ingatpesanibu #pakaimasker #jagajarak #jagajarakhindarikerumunan #cucitangan #cucitanganpakaisabun
Selanjutnya: Berapa dosis kebutuhan vitamin C untuk menjaga daya tahan tubuh dari corona?
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News