Sumber: Daily Mail | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Konsumsi kopi dan teh telah lama menjadi topik perdebatan di kalangan ahli kesehatan.
Kedua minuman ini diakui memiliki banyak manfaat bagi kesehatan, mulai dari meningkatkan energi, mengurangi peradangan, hingga menurunkan risiko penyakit jantung.
Namun, sebuah studi internasional terbaru menunjukkan bahwa salah satu dari kedua minuman tersebut mungkin lebih unggul dalam hal kesehatan, khususnya terkait risiko serangan jantung dan stroke.
Temuan Penelitian Internasional
Sebuah penelitian yang melibatkan lebih dari 25.000 orang dari 32 negara, termasuk Inggris dan Kanada, menunjukkan bahwa minum lebih dari empat cangkir kopi per hari dapat meningkatkan risiko stroke hingga hampir 40 persen.
Baca Juga: Jangan Terlalu Sering Minum Teh, Ini 3 Efek Samping yang Bisa Timbul
Di sisi lain, konsumsi jumlah teh yang sama ternyata justru dapat mengurangi risiko stroke sebesar hampir satu-fifth atau sekitar 19 persen.
Penelitian ini dipublikasikan pada bulan Juli di International Journal of Stroke, dan melibatkan partisipan yang sebagian besar adalah pria dengan rata-rata usia 61 tahun dan mengalami kelebihan berat badan, faktor risiko yang terkait dengan stroke.
Rincian Penelitian
Dalam penelitian ini, partisipan diundang untuk mengisi kuesioner yang mengumpulkan data tentang riwayat kesehatan, pola makan, aktivitas fisik, serta faktor risiko stroke lainnya seperti merokok dan tekanan darah tinggi.
Sekitar satu dari lima partisipan tidak mengonsumsi kopi atau teh, sementara hampir setengah dari mereka hanya mengonsumsi teh. Sekitar 15 persen hanya mengonsumsi kopi, dan hampir satu dari lima mengonsumsi keduanya.
Baca Juga: Minum Apa agar Gula Darah Turun dengan Cepat? Ini 6 Pilihannya
Dampak Konsumsi Kopi
Konsentrasi konsumsi kopi yang tinggi, yaitu empat cangkir atau lebih, terhubung dengan peningkatan risiko stroke sebesar 37 persen. Para peneliti mencatat bahwa individu yang mengonsumsi kopi dalam jumlah besar cenderung memiliki masalah kesehatan seperti tekanan darah tinggi dan detak jantung yang cepat.
Kopi mengandung kafein dalam jumlah yang lebih tinggi dibandingkan teh, yaitu sekitar 80-100 miligram per cangkir (8 ons) dibandingkan dengan 50 miligram dalam teh. Kafein diketahui dapat meningkatkan pelepasan adrenalin, yang pada gilirannya meningkatkan detak jantung dan tekanan darah.
Keuntungan Teh
Sebaliknya, konsumsi teh—terutama teh hitam dan teh hijau—terbukti lebih aman. Teh hitam, termasuk Earl Grey dan teh sarapan, menunjukkan risiko stroke terendah, dengan pengurangan risiko hingga 29 persen, sementara teh hijau mengurangi risiko hingga 27 persen.
Tidak ada hubungan yang ditemukan antara konsumsi tiga cangkir atau kurang kopi dengan risiko stroke, menunjukkan bahwa moderasi dalam konsumsi kopi mungkin tidak terlalu berbahaya.
Baca Juga: Pantangan & Makanan Penurun Gula Darah, Kenali Juga Beda Diabetes Basah & Kering
Efek Samping dari Penambahan Susu
Para peneliti juga menemukan bahwa menambahkan susu ke dalam teh dapat menghilangkan semua potensi manfaat terkait stroke. Hal ini mungkin disebabkan karena susu dapat menghalangi penyerapan antioksidan, molekul pelawan penyakit yang terdapat dalam kopi dan teh, yang diketahui dapat mengurangi peradangan yang bisa menyebabkan stroke.
Penelitian ini tidak mempertimbangkan dampak dari gula, sirup, rempah-rempah, atau bahan tambahan lain yang umum digunakan dalam kopi atau teh.
Terdapat beberapa keterbatasan dalam penelitian ini, termasuk kemungkinan bias ingatan, mengingat banyak partisipan yang baru saja mengalami stroke saat diinterview.
Selain itu, demografi partisipan yang didominasi oleh orang-orang dari China dan Asia Selatan mungkin menyebabkan bias, mengingat teh sangat populer di wilayah tersebut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News