kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Simak, ini lima cara melawan kecanduan gula dan garam


Rabu, 10 Juli 2019 / 13:59 WIB
Simak, ini lima cara melawan kecanduan gula dan garam


Reporter: Wahyu Tri Rahmawati | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tak bisa makan kalau tak ada rasa manis atau asin dalam makanan? Hati-hati! Keripik, biskuit, cokelat, dan cake, memang enak disantap saat santai, atau ketika mood sedang berantakan.

Rasanya yang begitu memanjakan lidah, dijamin bisa meningkatkan semangat kita dalam sekejap. Ya, garam dan gula memang membuat citarasa makanan jadi meningkat. Tak heran jika keduanya amat didamba.

Tapi, garam dan gula bukanlah sahabat buat tubuh. Pasalnya, konsumsi yang berlebih bisa memicu banyak masalah.

Gula, misalnya, mengonsumsinya secara berlebihan dapat memicu berbagai penyakit kronis. Tidak hanya diabetes, namun juga dapat memicu dehidrasi dan dapat menyebabkan kerusakan organ.

Nah, agar konsumsi garam dan gula tak lagi berlebih, inilah 5 cara melawan kecanduan garam dan gula.

1. Makan secara teratur

Makan secara teratur, yaitu makan 3 kali dengan 2 kali snack, akan menjaga tubuh tetap berenergi sepanjang hari. Menurut Kate Patton, MEd, RD, CSSD, LD, nutrisionis dari Cleveland Clinic Sports Health, makan secara teratur sepanjang hari membantu mengendalikan keinginan mengonsumsi garam dan gula.

"Segera sarapan maksimal dua jam setelah bangun tidur, dan makanlah setiap empat hingga enam jam sekali," katanya. Pastikan kita menyertakan sumber protein dalam setiap makanan dan camilan.

Ini akan membuat kita merasa kenyang dan membantu mengekang hasrat untuk mengonsumsi makanan secara berlebihan. Dan ketika menginginkan makanan yang manis atau asin, pilihlah makanan yang memiliki nilai gizi, misalnya kerupuk gandum, kacang-kacangan, buah segar, yogurt tawar dengan buah, yang mengandung lebih dari 70% kakao.

2. Program ulang selera

Cobalah melatih lidah untuk menyetel ulang preferensi citarasanya. Selama beberapa minggu, kurangi konsumsi garam dan gula di semua makanan yang disantap.

Ganti garam dengan percikan minyak zaitun extra virgin, dan ganti camilan dengan dark chocolate yang ditambahkan potongan kacang mede. Lemak dapat membantu mematikan keinginan mengidam makanan manis, kata Brigid Titgemeier, MS, RDN, LD, seorang nutrisionis.

Dengan kesabaran dan latihan, apa yang dulu terasa manis bagi kita, nantinya akan mulai terasa terlalu manis. Lidah kita akan merasa cukup dengan manisnya buah berry yang segar, dan tak akan lagi mencari permen, minuman manis, atau makanan manis lainnya.

Begitu juga setelah makan lebih sedikit garam selama beberapa minggu - dengan mengurangi makanan olahan dan makanan siap saji - kita akan membutuhkan lebih sedikit garam untuk memuaskan keinginan terhadap rasa asin.

3. Cari dukungan

Minta dukungan dari teman di kantor atau pasangan di rumah untuk membantu kita menjalankan latihan ini. Atau ingin menjalankan latihan pengendalian kecanduan garam dan gula ini kepada anak-anak, kita dapat membantu mereka dengan tidak membelikannya makanan ringan yang manis dan asin secara teratur.

Berikan mereka makanan penutup berupa buah-buahan segar, dan bukannya kue atau puding yang manis.

4. Pertimbangkan diet puasa

Diet puasa atau intermittent fasting dapat membantu mengurangi rasa lapar sekaligus kecanduan garam dan gula. Diet puasa adalah metode untuk mengatur pola makan dengan cara berpuasa makan selama beberapa waktu, namun kita masih dapat mengonsumsi minuman.

Diet puasa tidak mengatur makanan apa yang harus dikurangi atau apa yang harus dikonsumsi, namun lebih mengatur kapan kita makan dan kapan harus berhenti makan alias puasa. Biasanya metode ini menganjurkan untuk puasa makan selama 16 jam, namun kita dapat menentukan waktunya sendiri.

Dengan melakukan diet puasa, kita akan mengurangi kalori yang masuk. Namun saat libur puasa, jumlah kalori yang masuk akan tetap normal.

Seiring waktu, kita akan merasa puas dengan porsi makanan yang lebih kecil. Hal ini juga akan mengurangi keinginan terhadap makanan yang manis dan asin Anda.

5. Kenali tubuh sendiri

Kecanduan garam atau gula bisa terjadi karena kita mengalami stres, sehingga menginginkan makanan dengan cita rasa tertentu. Cobalah lakukan meditasi, olahraga, atau membaca untuk menenangkan diri.

Pastikan juga agar tubuh  tidak mengalami dehidrasi. Ini akan mencegah kita dari serangan stres yang berlebihan.

Pada orang yang menderita diabetes, mungkin menginginkan sesuatu yang manis bahkan ketika gula darah normal. Siasati dengan konsumsi karbohidrat yang dapat menjaga kadar gula darah tetap stabil, misalnya jus buah.

Nah, cara-cara di atas ini akan membantu kita mengendalikan hasrat yang berlebihan pada garam dan gula, serta membantu menurunkan risiko untuk berbagai masalah kesehatan yang diakibatkannya.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul 5 Cara Melawan Kecanduan Garam dan Gula

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×