kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Simak, ini hal yang wajib diterapkan sebelum maupun sesudah vaksinasi Covid-19


Selasa, 02 Maret 2021 / 10:55 WIB
Simak, ini hal yang wajib diterapkan sebelum maupun sesudah vaksinasi Covid-19


Reporter: Dimas Andi | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Program vaksinasi Covid-19 sudah mulai gencar dilaksanakan di Indonesia sejak awal tahun ini. Masyarakat pun harus memperhatikan beberapa hal sebelum dan sesudah penyuntikan vaksin dilakukan.

Epidemiolog dari Griffith University Dicky Budiman menyebut, lantaran pandemi Covid-19 masih belum terkendali, maka penerapan 5M (mencuci tangan, memakai masker, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, dan membatasi mobilitas) harus selalu diterapkan secara konsisten sebelum dan sesudah vaksinasi.

Hal tersebut sangat penting mengingat fungsi vaksin adalah untuk mengurangi gejala Covid-19 yang berat, bukan untuk terhindar 100% dari virus tersebut. Apalagi, imunitas seseorang tidak langsung terbentuk usai penyuntikan vaksin.

Dicky menuturkan, imunitas seseorang dapat terbentuk sekitar satu bulan sejak penyuntikan pertama oleh vaksin Sinovac yang notabene digunakan di Indonesia. 

“Pastinya, setelah disuntik tidak langsung merespons imunitas nya. Orang tersebut masih bisa terpapar gejala Covid-19, apalagi jika memiliki komorbid. Jadi, 5M wajib terus diterapkan,” ungkap dia, Senin (1/3).

Lebih lanjut, Dicky juga membeberkan tips menjalani vaksin bagi orang yang telah lanjut usia (lansia) dan memiliki penyakit bawaan (komorbid).

Baca Juga: Ingin tubuh lebih sehat? Yuk, coba 5 cara cepat tidur ini

Menurutnya, orang lansia harus disiplin menjaga kondisi kesehatan tubuhnya jauh-jauh hari sebelum mengikuti vaksinasi Covid-19. Jika orang tersebut memiliki penyakit bawaan, seperti diabetes, penyakit jantung, dan sebagainya, maka wajib berkonsultasi dengan dokter untuk pencegahan dan penanganan lebih lanjut.

“Jika orang merasa tidak fit atau mengalami gejala penyakit bawaan, dokter juga takut untuk menyuntikkan vaksinnya karena risikonya sangat tinggi,” ujar dia.

Proses mobilisasi dari rumah ke tempat vaksinasi ataupun sebaliknya juga harus mendapat perhatian lebih. Jika orang tersebut lansia, ada baiknya menggunakan kendaraan pribadi atau taksi untuk ke tempat tujuan vaksinasi, mengingat kendaraan tersebut relatif tidak sepadat transportasi umum. Orang yang akan divaksin juga senantiasa harus menjaga jarak selama proses antrean berlangsung.

“Kalau di negara maju, ada relawan atau LSM yang memfasilitasi penjemputan seseorang khususnya lansia yang akan divaksinasi. Jadi, mereka terhindar dari risiko penularan Covid-19 selama perjalanan,” papar Dicky.

Lantas, sembari konsisten menjalani 5M, pola hidup sehat seperti makan-makanan bergizi, istirahat yang cukup, dan berolahraga secara teratur tetap harus dijalani oleh orang yang telah divaksinasi.

#satgascovid19 #ingatpesanibu #pakaimasker #jagajarak #jagajarakhindarikerumunan #cucitangan #cucitanganpakaisabun

Selanjutnya: UPDATE Corona Indonesia, Senin (1/3): Tambah 6.680 kasus baru, hindari kerumunan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×