Penulis: Tiyas Septiana
KONTAN.CO.ID - Saat ini banyak remaja yang menggunakan vape atau vaping. Berdasarkan hasil penelitian menyebutkan bahwa 1 dari 4 orang di Indonesia dinyatakan pernah mengkonsumsi vape.
Cukup banyak orang menyakini bahwa vape lebih aman dari rokok konvensional. Padahal kenyataannya baik vape maupun rokok konvensional sama-sama memiliki potensi bahaya kesehatan bagi penggunanya maupun bagi orang di sekitarnya.
Vella Rohmayani Dosen Teknologi Laboratorium Medis (TLM) Program Sarjana Terapan Universitas Muhammadiyah (UM) Surabaya menyebut, remaja menjadi salah satu kelompok rentan yang banyak terpengaruh menggunakan vape.
Baca Juga: Daftar Biaya Haji Tahun 2024 Tiap Embarkasi di Indonesia, Catat Besarannya
Beberapa faktor yang mempengaruhi penggunaan vape pada kalangan remaja yakni:
- Pengaruh teman sebaya
- Anggapan terhadap vape lebih aman
- Persepsi penggunaan vape sebagai cerminan keberanian dan kedewasaan
- Pengaruh iklan di media massa
- Rasa ingin tahu yang besar terhadap hal baru
- Vape sebagai alat untuk menghilangkan stress
- Kemudahan akses pembelian produk vape
- Kurangnya pengetahuan tentang risiko vape bagi kesehatan
“Yang harus diketahui, dampak negatif dari penggunaan vape jangka panjang adalah terjadinya paparan zat berbahaya yang memicu terjadinya tiga masalah. Yakni kesehatan fisik, kecanduan nikotin dan risiko perilaku menyimpang ,”ujar Vella, dikutip dari situs UM Surabaya.
Berikut ini beberapa bahaya kebiasaan menggunakan vape untuk kesehatan remaja.
1. Gangguan kesehatan fisik
Menurut Vella, vape memiliki kandungan propylena, glycol, perasa, air dan nikotin yang berbahaya bagi kesehatan, terlebih jika dikonsumsi jangka panjang, terutama bagi remaja yang masih dalam masa pertumbuhan.
“Pengguna vape memiliki risiko tinggi terserang gangguan pernapasan, seperti pneumonia, bronchitis dan seterusnya,”imbuh Vella lagi.
Baca Juga: 10 Kota dengan Biaya Hidup Termahal dan Termurah di Indonesia, Ada Kota Anda?
2. Kecanduan nikotin
Nikotin merupakan kelompok zat adiktif berbahaya yang dapat menyebabkan ketergantungan. Remaja yang terpapar nikotin, biasanya akan kesulitan untuk berhenti mengkonsumsinya
3. Risiko perilaku menyimpang
Penggunaan vape pada usia remaja, dapat meningkatkan risiko perilaku menyimpang, seperti konsumsi alkohol dan NAPZA (Narkotika, Psikotropika dan zat adiktif lainnya).
Oleh sebab itu penting untuk melakukan upaya preventif penggunaan vape, terutama di kalangan remaja. Orang tua dan guru memiliki peran penting dalam rangka penerapan langkah-langkah preventif maupun kuratif penggunaan vape pada remaja.
“Mengingat banyak sekali dampak negatif vape bagi kesehatan dan pengaruh lainnya,”pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News