kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Sering menyerang lansia, yuk kenali sindrom demensia sejak dini


Rabu, 14 Juli 2021 / 15:59 WIB
Sering menyerang lansia, yuk kenali sindrom demensia sejak dini
ILUSTRASI. Petugas kesehatan memberi pendampingan kepada pasien yang menderita sindrom demensia di Rumahsakit KKHI Mekkah, Arab Saudi. ANTARA FOTO/Hanni Sofia.


Penulis: Novianti Siswandini

KONTAN.CO.ID - Lanjut usia merupakan masa yang rentan terhadap berbagai macam gangguan kesehatan. Salah satu gangguan kesehatan yang sering menyerang lansia adalah demesia.

Mengutip situs Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), demesia merupakan sindrom penurunan fungsi kognitif. Sindrom ini memengaruhi banyak hal seperti penurunan kemampuan mengingat, berpikir, memahami sesuatu, menghitung, hingga bahasa.

Biasanya, penurunan fungsi kognitif tersebut didahului atau disertai dengan penurunan kontrol emosi, motivasi, dan perilaku sosial. Demensia bisa terjadi akibat berbagai penyakit atau cedera yang memengaruhi otak penyandangnya, seperti Alzheimer atau stroke.

Demensia bisa menyerang orang dengan cara yang berbeda, tergantung pada penyakit atau kepribadian orang tersebut. Tapi, ada tiga tahap demensia yang sudah terdeteksi.

Baca Juga: 11 Stasiun kereta api buka layanan vaksinasi gratis, ini syarat dan ketentuannya

Tahap pertama atau tahap awal merupakan tahap demensia yang sering diabaikan. Gejalanya meliputi sering lupa waktu, lupa terhadap sesuatu, dan mudah tersesat di tempat yang sebelumnya sangat familiar.  

Tahap kedua atau tahap menengah ini gejalanya menjadi lebih jelas. Orang tersebut akan lupa tentang peristiwa yang baru saja terjadi, lupa nama, sulit berkomunikasi dan bertanya pertanyaan yang sama secara berulang.

Di tahap ketiga atau tahap akhir, gejela demensia menjadi lebih jelas lagi. Orang tersebut sudah tidak menyadari waktu dan tempat, sulit mengenali keluarga dan kerabat, sulit berjalan, dan agresi.

Sindrom ini tidak hanya melelahkan bagi penyandangnya saja lo, tapi juga pengasuh atau keluarga penyandang. Dampak demensia bagi penyandang dan pengasuhnya bisa berupa fisik, psikologis, sosial, dan ekonomi.

Selanjutnya: Ini dia cara cepat atasi luka akibat gigitan kucing

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×