Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pencegahan penularan Covid-19 tak cukup dengan menerapkan 3M: memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak. Penerapan praktik 3T: tracing, testing, treatment juga tak kalah penting.
Tes untuk mendeteksi lebih dini virus corona juga dilakukan Chief Marketing Officer LinkAja Edward Kilian Suwignjo. Ia memilih melakukan testing secara mandiri di rumah. Lantaran terbilang praktis, simple, cepat, namun tetap akurat dalam pelacakan Covid-19.
“Saya punya alat tes sendiri untuk rapid. Alat rapid test saya pakai untuk melakukan tes segera waktu diperlukan. Untuk swab, saya sudah pernah juga lewat klinik, ketika ada kasus tracing. Saya ke klinik karena alat swab sendiri enggak mudah dipakai ya, dan perlu memastikan analisa hasil dilakukan klinik yang lebih kompeten karena urgensinya lebih tinggi,” ujar Edward kepada Kontan.co.id, Jumat (18/12).
Baca Juga: Berlaku mulai hari ini, 4 hal yang perlu diketahui tentang rapid test antigen
Ia menyatakan, rapid test secara mandiri cukup sering ia lakukan. Biasanya, rapid test ia lakukan sebelum ada rapat yang mengharuskan bertemu langsung, begitupun setelah rapat.
Selain itu, Edward juga melakukan rapid test ketika akan travelling sesuai prasyarat di beberapa provinsi dan tempat yang akan kunjungi. Begitu pun ketika kembali dari travelling.
“Saya alat rapid sendiri selalu ada lebih 10, untuk keperluan keluarga dan orang orang di sekitar maupun tamu keluarga. Saya punya beberapa alat swab tapi belum pernah pakai karena ternyata tidak mudah pakainya,” imbuh Edward.
#satgascovid19 #ingatpesanibu #pakaimasker #jagajarak #jagajarakhindarikerumunan #cucitangan #cucitanganpakaisabun
Selanjutnya: Rapid test antigen berlaku hari ini, apa beda dengan rapid test antibody & PCR?
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News