Reporter: Adi Wikanto | Editor: Adi Wikanto
Cara Mengatasi Saraf Kejepit - Jakarta. Simak cara penanganan saraf kejepit. Saraf kejepit sering kali menjadi gangguan kesehatan orang dewasa usia 40 tahun ke atas.
Diberitakan Kompas.com, saraf kejepit adalah salah satu gangguan saraf yang cukup umum terdengar di telinga. Saraf kejepit atau kecetit merupakan suatu kondisi ketika saraf tertekan oleh jaringan tubuh di sekitarnya, seperti jaringan tulang dan otot.
Gangguan saraf ini dapat terjadi di seluruh bagian tubuh termasuk tulang belakang, pergelangan tangan, dan lainnya. Tanda yang paling umum dirasakan penderita saat mengalami saraf terjepit adalah rasa nyeri terpusat di area tubuh terkait. Lalu, apa saja penyebab saraf kejepit yang sering terjadi?
Penyebab Saraf Kejepit
Saraf kejepit dapat disebabkan oleh beberapa kondisi yang membuat saraf tertekan oleh otot, tulang, atau jaringan lunak di sekitarnya. Akibatnya, timbul peradangan pada saraf.
Melansir dari Cleveland Clinic, berikut adalah beberapa kondisi penyebab saraf kejepit:
1. Rheumatoid arthritis
Rheumatoid arthritis adalah peradangan pada sendi yang terjadi akibat gangguan autoimun, di mana sistem imun tubuh justru menyerang jaringan tubuh yang sehat. Kondisi ini juga dikenal dengan istilah penyakit rematik. Rheumatoid arthritis adalah kondisi yang berdampak pada lapisan sendi (sinovium) dan dapat menyebabkan rasa nyeri hebat, pembengkakan, dan kekakuan pada persendian.
Baca Juga: Nyeri Tak Kunjung Sembuh? Ini 6 Pengobatan Saraf Kejepit yang Bisa Dilakukan
2. Degeneratif (penuaan)
Penyebab saraf kejepit juga bisa terjadi karena proses penuaan. Seiring bertambahnya usia, bantalan tulang belakang mulai kehilangan kandungan airnya dan menjadi lebih kaku. Akibatnya, kelenturan di bantalan tulang belakang pun akan menurun. Saat kondisi ini terjadi, jarak antar tulang belakang akan berkurang dan meningkatkan risiko terjadinya saraf kejepit.
3. Cedera
Saraf kejepit bisa disebabkan oleh cedera yang cukup parah. Cedera tersebut dapat terjadi karena olahraga atau kecelakaan. Bisa juga akibat karena tertimpa barang berat, tubrukan, gerakan mendadak, jatuh dengan posisi yang salah–menyangga berat tubuh tapi jadinya malah melukai saraf.
Olahraga tertentu dapat menyebabkan saraf kejepit dan ini pemicunya bisa dari banyak hal. Misalnya, ketika terlalu sering melakukan olahraga hingga membuat tubuh lelah. Ketika daya tahan tubuh sudah mencapai maksimalnya dan terus dipaksakan, maka berisiko menyebabkan cedera saraf kejepit.
4. Melakukan gerakan mengulang terus menerus
Gerakan mengangkat, menarik, atau memutar yang canggung dapat menyebabkan saraf kejepit. Bahkan melakukan gerakan berulang seperti mengetik di keyboard dalam waktu lama, dapat menyebabkan tekanan pada pergelangan tangan dan tangan.
5. Obesitas
Obesitas disertai dengan penumpukan lemak di tubuh bisa menyebabkan masalah kesehatan, salah satunya saraf kejepit. Obesitas dapat mengubah bentuk atau kelengkungan tulang belakang. Perubahan ini akan menambah beban pada bantalan tulang belakang dan saraf punggung, sehingga menyebabkan saraf kejepit.
6. Kehamilan
Pada beberapa kasus, wanita yang sedang hamil juga bisa mengalami saraf kejepit. Seiring pertumbuhan janin, berat badan wanita ikut bertambah. Kondisi ini bisa memberikan beban tambahan pada sendi dan otot.
Saraf kejepit saat hamil juga bisa dipicu oleh peningkatan produksi hormon relaksin. Peningkatan hormon ini menyebabkan penghubung ligamen menjadi lebih longgar. Ketika ligamen melonggar, salah satu saraf yang ada di tulang belakang pun bisa terjepit.
Tonton: Dibayar November 2024, Cek Jadwal Pembayaran Dividen Saham SIDO Rp 540 M
7. Hernia diskus
Hernia diskus (hernia nukleus pulposus) adalah kondisi ketika bantalan tulang belakang robek atau bergeser, sehingga menghimpit saraf di dekatnya. Kondisi ini bisa terjadi karena adanya penambahan beban pada tulang penyangga tubuh, termasuk leher dan tulang belakang. Beberapa aktivitas yang dapat menyebabkan terjadinya hernia diskus adalah mengangkat benda berat dengan posisi yang salah.
8. Stenosis spinal
Penyebab saraf kejepit lainnya adalah stenosis spinal, yaitu penyempitan di rongga tulang belakang yang berfungsi untuk melindungi saraf. Ketika rongga tulang menyempit, saraf yang berada di dalamnya akan tertekan dan menyebabkan saraf kejepit.
Penyempitan rongga tulang belakang bisa terjadi karena kondisi yang mengakibatkan perubahan pada tulang, misalnya hernia diskus, pertambahan usia, patah tulang akibat cedera, hingga tumor pada tulang belakang.
Tanda-tanda saraf kejepit
Mengutip website RSUD Tulungagung, Jawa Timur, tanda-tanda saraf kejepit meliputi beberapa hal berikut:
- Rasa nyeri yang menusuk disertai sensasi terbakar.
- Mati rasa, kebas atau penurunan sensasi untuk “merasa” di daerah yang banyak sarfanya, misalnya nyeri di leher atau punggung bagian bawah.
- Kesemutan.
- Kelemahan otot pada bagian yang mengalami saraf kejepit.
- Kaki dan tangan sulit digerakkan.
- Selain itu, bila kondisi penjepitan saraf di tulang belakang terutama pada area punggung bawah dapat menyebabkan gejala nyeri punggung yang bisa menjalar ke pantat sampai paha, betis, disertai kesemutan dan tebal.
Cara penanganan saraf kejepit
Cara penanganan saraf kejepit dapat dilakukan di rumah. Berikut saran RSUD Tulungagung tentang cara penanganan saraf kejepit:
- Istirahatkan dahulu dari aktifitas yang menyebabkan nyeri.
- Kompres dingin atau hangat.
- Minum obat pereda nyeri/oleskan gel atau salep pengurang nyeri.
- Redakan kaku otot dengan berbagai cara yang dapat dilakukan.
- Bila setelah dilakukan penanggulangan di rumah, kondisi kecetit tak kunjung membaik sebaiknya segera dikonsultasikan ke dokter.
Itulah penyebab dan cara penanganan saraf kejepit. Semoga bermanfaat jika Anda mengalami saraf kejepit.
Baca Juga: Klik Link Simkah4.kemenag.go.id, Untuk Daftar Nikah Oktober 2024
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News