Sumber: Kompas.com | Editor: Tri Sulistiowati
KONTAN.CO.ID - Tekanan darah tinggi atau disebut sebagai hipertensi adalah salah satu penyakit yang sering diwaspadai oleh banyak orang. Pasalnya, gangguan kesehatan ini sering diikuti oleh berbagai penyakit lainnya.
Hipertensi sendiri adalah kondisi umum di mana aliran darah pada arteri mengalami tekanan yang terlalu tinggi sehingga dapat menyebabkan gangguan kesehatan seperti penyakit jantung.
Baca Juga: Yuk mengenal penyakit kolesterol dan cara mencegahnya
Tekanan jantung diukur dari jumlah darah yang dipompa oleh jantung dan jumlah resistensi untuk darah mengalir ke arteri. Semakin banyak darah dipompa oleh jantung dan semakin sempit arteri, semakin tinggi pula tekanan darah.
Gejala dan penyebab
Kebanyakan orang dengan tekanan darah tinggi tidak memiliki tanda atau gejala apa pun. Sebagian kecil orang dengan tekanan darah tinggi dapat mengalami sakit kepala, napas pendek atau hidung berdarah.
Namun, tanda-tanda ini tidak spesifik dan biasanya tidak terjadi hingga tekanan darah tinggi telah mencapai tingkat yang mengancam nyawa atau sangat parah.
Melansir dari laman mayoclinic.org, ada dua jenis hipertensi atau tekanan darah tinggi sebagai berikut:
Hipertensi Primer
Untuk kebanyakan orang dewasa, tidak ada penyebab yang diidentifikasi sebagai penyebab tekanan darah tinggi. Jenis penyakit hipertensi primer umumnya berkembang secara bertahap dari waktu ke waktu selama bertahun-tahun.
Hipertensi Sekunder
Beberapa orang dengan tekanan darah tinggi disebabkan oleh kondisi tertentu yang mendasarinya. Hipertensi jenis ini disebut sebagai hipertensi sekunder, yang cenderung muncul tiba-tiba dan menyebabkan tekanan darah lebih tinggi daripada hipertensi primer. Beragam kondisi dan pengobatan yang bisa menyebabkan penyakit ini, termasuk:
- Sindrom obstructive sleep apnea
- Masalah ginjal
- Tumor kelenjar adrenal
- Masalah tiroid
- Kecacatan tertentu sejak lahir (congenital) pada pembuluh darah
- Pengobatan tertentu, seperti pil KB, penghilang rasa sakit, dan beberapa obat-obatan resep
- Obat-obat ilegal
- Faktor risiko
- Hipertensi juga dapat terjadi karena banyaknya faktor risiko sebagai berikut:
- Usia Riwayat keluarga
- Kelebihan berat badan atau obesitas
- Tidak aktif secara fisik
- Merokok
- Kelebihan garam (sodium)
- Kekurangan potassium
- Stres
- Mengonsumsi alkohol
- Kondisi kronis tertentu
Cara Mengatasi
Untuk menurunkan risiko atau menyembuhkan hipertensi, hal yang dapat dilakukan adalah dengan mengubah gaya hidup agar dapat mengontrol tekanan darah tinggi. Beberapa perubahan gaya hidup tersebut dapat terdiri atas:
Mengonsumsi makanan-makanan yang sehat untuk jantung dengan kandungan garam rendah.
- Melakukan aktivitas fisik secara teratur.
- Menjaga berat yang sehat atau mengurangi berat badan apabila kelebihan berat badan (obesitas).
- Membatasi alkohol yang diminum Namun, terkadang, perubahan gaya hidup belum cukup.
Seringkali diperlukan obat-obat tertentu yang diberikan oleh dokter untuk mengatasi hipertensi. Biasanya pemberian obat ini bergantung pada ukuran tekanan darah dan masalah-masalah kesehatan lainnya.(Vina Fadhrotul Mukaromah)
Baca Juga: Terungkap! Ini penyebab munculnya rasa ingin BAB setelah minum kopi
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Sering Diwaspadai, Kenali Gejala dan Cara Cegah Darah Tinggi",
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News