kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Semakin Menyebar di Indonesia, Ini 6 Risiko Bila Terinfeksi Omicron


Sabtu, 15 Januari 2022 / 04:00 WIB
Semakin Menyebar di Indonesia, Ini 6 Risiko Bila Terinfeksi Omicron


Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

"Pada individu yang divaksinasi penuh dan dikuatkan tanpa kondisi medis yang mendasarinya, Omicron tidak akan menyebabkan terlalu banyak kerusakan," kata David Ho, profesor mikrobiologi dan imunologi di Universitas Columbia. 

Namun, semakin sedikit infeksi, semakin baik, terutama sekarang, ketika rumah sakit sudah kewalahan, dan puncak gelombang Omicron belum datang untuk sebagian besar Amerika Serikat.

Karena rekor jumlah pasien yang terinfeksi, rumah sakit harus menunda operasi elektif dan perawatan kanker. Dan selama lonjakan masa lalu, rumah sakit yang kewalahan tidak dapat menangani keadaan darurat lainnya dengan benar, seperti serangan jantung.

Baca Juga: Uni Eropa: Dengan Omicron, Dunia akan Bergerak Cepat Menuju Skenario Mendekati Endemi

6. Lebih banyak infeksi berarti lebih banyak varian baru

Omicron adalah varian kelima yang sangat signifikan dari SARS-COV-2 asli, dan masih harus dilihat apakah kemampuan virus untuk bermutasi lebih lanjut akan melambat.

Tingkat infeksi yang tinggi juga memberi virus lebih banyak peluang untuk bermutasi, dan tidak ada jaminan bahwa versi baru virus corona akan lebih jinak daripada pendahulunya. 

"SARS-CoV-2 telah mengejutkan kami dengan berbagai cara selama dua tahun terakhir, dan kami tidak memiliki cara untuk memprediksi lintasan evolusi virus ini," kata Ho.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×