kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.405.000   -9.000   -0,64%
  • USD/IDR 15.370
  • IDX 7.722   40,80   0,53%
  • KOMPAS100 1.176   5,28   0,45%
  • LQ45 950   6,41   0,68%
  • ISSI 225   0,01   0,00%
  • IDX30 481   2,75   0,57%
  • IDXHIDIV20 584   2,72   0,47%
  • IDX80 133   0,62   0,47%
  • IDXV30 138   -1,18   -0,84%
  • IDXQ30 161   0,48   0,30%

Sekitar 70% Alat Kesehatan Masih Impor, Alat Kedokteran Gigi Termasuk di Dalamnya


Sabtu, 16 September 2023 / 03:21 WIB
Sekitar 70% Alat Kesehatan Masih Impor, Alat Kedokteran Gigi Termasuk di Dalamnya
ILUSTRASI. Dorong kemandirian farmasi dan alat kedokteran gigi, Indoensia Dental Exhibition and Conference 2023 Jjadi ajang strategis produk dalam negeri eksis


Reporter: Francisca Bertha Vistika | Editor: Francisca bertha

KONTAN.CO.ID - Perkembangan industri kedokteran gigi di Indonesia terus bertumbuh. Namun, kondisi ini belum diimbangi dengan ketersediaan alat kesehatan produksi lokal yang memadai.

Berdasarkan data dari Kementerian Kesehatan RI pada 2023, industri farmasi dan alat kesehatan di tanah air sampai saat ini masih mengalami ketergantungan pada negara lain,
mulai dari bahan baku hingga teknologi.

Lucia Rizka Andalucia, Dirjen Kefarmasian dan Alat Kesehatan Kementerian Kesehatan mengatakan dalam sambutanya di acara pembukaan Indonesia Dental Exibition and Conference atau IDEX pada  Jumat (15/9) bahwa kebutuhan akan kesehatan di tanah air akan tumbuh. Paling tidak kebutuhan alat kesehatan bisa tumbuh sekitar 12% di tahun ini. 

Akan tetapi, kondisi pertumbuhan ini justru masih menghadapi tantangan dari suplai alat kesehatan. Lucia bilang bahwa masih banyak alat kesehatan yang merupakan produk impor. Paling tidak ada sebanyak 70% alat kesehatan di Indonesia masih didatangkan dari negara lain. Alat kesehatan ini termasuk untuk alat kedokteran gigi. 

Baca Juga: Strategi Mitra Keluarga Karyasehat (MIKA) Dongkrak Pendapatan

Ketua Kolegium Dokter Gigi Indonesia sekaligus Ketua Penyelenggara IDEC 2023, Diono Susilo menambahkan bahwa sebenarnya pemerintah yaitu kementerian kesehatan sudah melakukan transofmasi kesehatan dengan mencoba mengahadirkan produk kesehatan buatan dalam negeri. Bahkan sudah banyak produk Indonesia yang diekspor. Namun, tak bisa dipungkiri bahwa produk-produk dokter gigi tidak semuanya bisa diproduksi di lokal. 

Diono juga melihat bahwa  persaingan alat  kedoketran gigi di Indonesia ini cukup ketat. Pasalnya ada berbagai merek baik dari lokal maupun impor menawarkan produk yang sama. 

"Tapi ada beberapa produk yang masih langka, misalnya Cad/Cam.  Produknya masih belum banyak. Bisa tahu belum banyak karena harganya masih tinggi. Tapi kalau yang sudah banyak produsennya persaingannya akan semakin ketat," kata Diono saat diwawancarai KONTAN. 

Diono percaya bahwa tidak menutup kemungkinan bahwa Indonesia berani maju untuk menciptakan produk-produk untuk kesehatan gigi lewat berbagai cara. Baik itu produksi sendiri maupun bekerja sama dengan pihak lain. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×