kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.960.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.300   94,00   0,58%
  • IDX 7.166   -38,30   -0,53%
  • KOMPAS100 1.044   -6,02   -0,57%
  • LQ45 802   -6,08   -0,75%
  • ISSI 232   -0,07   -0,03%
  • IDX30 416   -3,18   -0,76%
  • IDXHIDIV20 486   -4,82   -0,98%
  • IDX80 117   -0,79   -0,67%
  • IDXV30 119   -0,02   -0,02%
  • IDXQ30 134   -1,35   -1,00%

Sederet Dampak Buruk Stres untuk Kehamilan dan Janin, Ibu Wajib Tahu


Minggu, 15 Juni 2025 / 12:15 WIB
Sederet Dampak Buruk Stres untuk Kehamilan dan Janin, Ibu Wajib Tahu
ILUSTRASI. Sederet Dampak Buruk Stres untuk Kehamilan dan Janin, Ibu Wajib Tahu.


Penulis: Tiyas Septiana

KONTAN.CO.ID -  Kesehatan mental ibu perlu dijaga agar janin dan ibu tetap sehat selama kehamilan hingga setelah melahirkan.  

Ada beberapa penyebab stres pada ibu hamil seperti sumber daya rendah, kondisi pekerjaan tidak stabil, tanggung jawab dalam keluarga, ketegangan dalam hubungan pernikahan, dan komplikasi kehamilan.  

Dosen Program Studi Kebidanan Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Airlangga (Unair) Dr Lestari Sudaryanti, menjelaskan bahwa ibu hamil yang stres akan membahayakan janin dan kondisi ibu.

Baca Juga: Deretan Mitos Larangan Malam 1 Suro yang Jarang Diketahui

“Stres dapat mengakibatkan peningkatan kortisol, norepinefrin, dan peradangan yang akan berakibat pada kesehatan ibu dan janin,” terangnya (15/5).  

Kortisol dan norepinefrin adalah hormon alami yang dihasilkan oleh tubuh ketika seseorang sedang mengalami kondisi tertentu, salah satunya saat tertekan.

Dampak buruk stres pada ibu hamil

Ibu hamil yang stres akan meningkatkan risiko melahirkan dalam keadaan prematur lebih besar. 

“Ibu hamil stres memiliki risiko 25 hingga 60 persen lebih besar untuk melahirkan prematur,” katanya. 

Selain kedua hal tersebut, ada dampak lain yang dapat terjadi pada ibu hamil yang stres, yaitu preeklampsia dan diabetes gestasional.

Preeklampsia merupakan kondisi dimana terjadi peningkatan tekanan darah dan kelebihan protein dalam urin pada usia kehamilan ibu lebih dari 20 minggu.

Sedangkan diabetes gestasional adalah diabetes yang berlangsung saat kehamilan ibu hingga proses persalinan.

Dampak buruk stres pada janin

Selain berdampak buruk pada ibu, stres turut memberikan dampak yang membahayakan terhadap janin.

Dampak tersebut diantaranya adalah risiko Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR), peningkatan risiko kelainan jantung bawaan, maupun risiko anak dengan autisme.

“Jika kortisol ibu meningkat maka kortisol janin juga meningkat yang akan mempengaruhi fungsi bagian tertentu pada otak. Hal ini yang akan berpengaruh pada tumbuh kembangnya,” jelas Lestari.

Tonton: Harga Emas Antam Hari Ini Jalan di Tempat (15 Juni 2025)

Pertumbuhan plasenta menjadi terhambat ketika ibu hamil mengalami stres. Pada kondisi stres yang berat maka tubuh akan produksi kortisol secara berlebihan. 

“Produksi kortisol yang berlebihan dalam tubuh akan mengakibatkan penurunan pertumbuhan plasenta. Akibatnya plasenta pada ibu hamil yang stres akan lebih kecil ukurannya dibanding ibu hamil sehat,” tuturnya. 

Seperti yang diketahui bahwa plasenta berfungsi untuk menyuplai oksigen dan nutrisi kepada janin serta membuang sisa metabolisme yang tidak dibutuhkan oleh janin.

Dukungan keluarga utamanya suami menjadi komponen penting pada kehamilan ibu agar kondisi stres bisa dicegah. 

Masyarakat juga harus turut serta untuk menciptakan kondisi lingkungan yang ramah akan ibu hamil baik secara fisik atau psikis.

Selanjutnya: Sri Mulyani Tambah Investasi Rp 1,76 Triliun ke Lembaga Keuangan Internasional

Menarik Dibaca: Kenali Ciri-Ciri Umum Terkena Penyakit Asam Urat di Usia Muda Berikut Ini

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Banking Your Bank

[X]
×