kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Sebagian besar masyarakat salah memahami 4 hal ini tentang virus corona


Rabu, 23 Desember 2020 / 15:01 WIB
Sebagian besar masyarakat salah memahami 4 hal ini tentang virus corona
ILUSTRASI. Sebagian besar masyarakat salah memahami 4 hal ini tentang virus corona. REUTERS/Lisa Marie David


Sumber: Kompas.com | Editor: Adi Wikanto

Sementara pemahaman terhadap empat pengetahuan lainnya dianggap sudah cukup baik, dengan pemahaman yang tepat berada di atas angka 80 persen. Empat pengetahuan tersebut, antara lain:

1. Covid-19 dapat ditularkan ketika seseorang menyentuh permukaan yang terdapat virus kemudian menyentuh wajah (82,1 persen menjawab "benar").

2. Orang yang positif Covid-19 tapi tidak tampak sakit (tanpa gejala), dapat menularkan Covid-19 (83,5 persen menjawab "benar")

3. Virus Covid-19 menular melalui percikan cairan mulut dan hidung ketika seseorang berbicara (85,1 persen menjawab "benar").

4. Orang lanjut usia >60 tahun berisiko mengalami sakit yang berat ketika terkena Covid-19 dibandingkan orang lain (85,6 persen menjawab "benar").

Baca juga: Zona merah corona di Indonesia berkurang jadi 60 wilayah, Jawa Tengah masih terbanyak

Miskonsepsi pada gen Z

Studi tersebut juga menemukan bahwa di antara beberapa generasi, generasi Z lah yang lebih banyak menjawab salah. Padahal, kelompok usia tersebut cenderung memiliki keinginan yang lebih tinggi untuk beraktivitas di luar rumah.

"Padahal generasi ini lebih banyak keinginan untuk kongkow, kumpul-kumpul, ketemuan, ini harus kita antisipasi juga. Mereka mungkin risiko untuk komorbidnya kecil, tapi risikonya besar untuk menularkan tanpa gejala," ungkap Aria.

Sementara kelompok yang masih memerlukan lebih banyak edukasi adalah kelompok siswa-mahasiswa dan kelompok tidak bekerja (ibu rumah tangga). Ini merupakan tugas seluruh pihak, mulai dari pemerintah, pendidik, hingga tenaga kesehatan untuk tak berhenti memberikan edukasi tentang Covid-19 kepada masyarakat, terutama pada kelompok-kelompok yang pengetahuannya masih banyak salah.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "4 Pengetahuan tentang Covid-19 yang Masih Banyak Keliru di Masyarakat",

Editor : Nabilla Tashandra

#satgascovid19 #ingatpesanibu #pakaimasker #jagajarak #jagajarakhindarikerumunan #cucitangan #cucitanganpakaisabun

Selanjutnya: Per 17 Desember, 31 RW di Jakarta berstatus zona merah corona, ini rinciannya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×