kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45931,36   3,72   0.40%
  • EMAS1.320.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Sambut Idul Adha, berikut empat mitos seputar daging kambing


Minggu, 11 Agustus 2019 / 04:16 WIB
Sambut Idul Adha, berikut empat mitos seputar daging kambing
ILUSTRASI. Ilustrasi penyembelihan daging hewan kurban


Sumber: Kompas.com | Editor: Wahyu T.Rahmawati

Peningkatan aliran darah segar dari jantung ke testis memang dapat membantu memicu produksi hormon seks testosteron. Selain itu, kandungan zat besi dalam daging merah juga dipercaya membantu meningkatkan produksi testosteron.

Namun, satu kali makan daging kambing tidak langsung membuat tensi darah melonjak. Kenaikan tekanan darah setelah mengonsumsi daging kambing lebih kecil daripada daging sapi atau ayam karena kandungan lemak total (termasuk lemak jenuh) dan kolesterol dalam daging kambing jauh lebih rendah dari kedua jenis daging tersebut.

Baca Juga: Baim Wong enggak kapok terjun lagi ke bisnis kuliner steik

Kandungan zat besi dalam seporsi daging kambing pun tidak otomatis mencukupi untuk mendongkrak gairah seksual pria segera setelah dikonsumsi. Dengan kata lain, tidak ada cukup penelitian ilmiah yang dapat membuktikan makan daging kambing bisa meningkatkan libido pria.

3. Daging kambing dapat mengobati darah rendah

Daging kambing dipercaya dapat membuat tekanan darah melambung tinggi. Jadi, tidak heran jika banyak orang yang menganggap jenis daging ini dapat mengobati darah rendah.

Selama ini, mitos daging kambing dapat meningkatkan tekanan darah dipercaya dari kandungan lemak jenuhnya yang dikenal dapat meningkatkan kolesterol dan memicu penyakit jantung. Faktanya, kandungan lemak jenuh daging kambing mentah jauh lebih rendah dibanding daging ayam dan sapi.

Belum ada penelitian yang berhasil membuktikan adanya jaminan efek perubahan tekanan darah yang cukup signifikan setelah makan daging kambing.  Sebuah penelitian dari Asian-Australian Journal of Animal Sciences tahun 2014 justru mnegklaim kenaikan tekanan darah setelah mengonsumsi daging kambing tetap tergolong lebih kecil daripada daging sapi atau ayam.

Baca Juga: Risma minta wadah daging kurban pakai daun, bukan plastik

Penelitian itu juga mengungkapkan, peningkatan tekanan darah setelah makan daging kambing cenderung disebabkan oleh cara pengolahan yang salah. Untuk mengatasi tekanan darah rendah, sebenarnya tergantung pada apa yang melatarbelakanginya dan gejala yang muncul.

Namun umumnya, kita bisa mengatasi tekanan darah rendah dengan cara berikut:

  • Minum banyak cairan atau makan buah dan sayur yang mengandung banyak air, serta hindari alkohol.
  • Perbanyak konsumsi makanan asin yang mengandung garam (natrium) tapi jangan berlebihan.
  • Hindari terlalu lama berdiri.
  • Duduk bersila.
  • Gunakan kaos kaki panjang yang ketat (stoking kompresi)

Kita juga bisa berkonsultasi ke dokter untuk mendapatkan obat darah rendah yang tepat. Dokter mungkin akan meresepkan fludrocortisone atau midodrine untuk menaikkan tensi darah.

4. Ibu hamil dilarang makan daging kambing

Sebenarnya, daging kambing adalah makanan yang aman untuk ibu hamil karena mengandung sumber nutrisi penting untuk masa kehamilan. Daging kambing merupakan sumber protein yang membantu dalam pertumbuhan dan perkembangan janin.

Daging kambing juga kaya akan zat besi yang akan meningkatkan tingkat hemoglobin, yang tentunya membantu dalam pembentukan sel darah merah. Zat besi yang terkandung dalam daging kambing akan diserap oleh tubuh dengan mudah, sehingga akan membuat wanita hamil terhindar dari anemia.

Baca Juga: Hati-hati, batasi konsumsi telur demi kesehatan jantung

Tingginya kandungan zinc pada daging kambing membantu mengembangkan sistem kekebalan tubuh pada janin dan memastikan keseluruhan pertumbuhan bayi dengan sehat. Selain itu, daging kambing adalah sumber yang kaya akan vitamin B kompleks, termasuk B12. Vitamin B12 membantu untuk membentuk sistem saraf yang sehat, pembentukan sel darah merah, dan mengatasi anemia.

Bagaimanapun juga, ibu hamil harus ekstra waspada dengan apapun yang dikonsumsinya. Meski daging kambing tergolong aman, sebaiknya para ibu hamil menghindari konsumsi daging merah, termasuk daging kambing, yang terlalu banyak.

Kebanyakan makan daging kambing berisiko menyebabkan kadar kolesterol naik serta penumpukan lemak jenuh dalam tubuh. Hal ini bisa membuat ibu hamil lebih rentan mengalami penyakit jantung, apalagi pada ibu hamil yang sudah mengalami obesitas. (Ariska Puspita Anggraini)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Sambut Idul Adha, Berikut 4 Mitos Seputar Daging Kambing

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Terpopuler
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×