kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.499.000   -40.000   -2,60%
  • USD/IDR 15.935   -60,00   -0,38%
  • IDX 7.246   -68,22   -0,93%
  • KOMPAS100 1.110   -11,46   -1,02%
  • LQ45 880   -11,76   -1,32%
  • ISSI 222   -0,92   -0,41%
  • IDX30 452   -6,77   -1,48%
  • IDXHIDIV20 545   -7,80   -1,41%
  • IDX80 127   -1,32   -1,03%
  • IDXV30 136   -1,06   -0,77%
  • IDXQ30 150   -2,29   -1,50%

Saat berada ke rumah sakit, penerapan protokol kesehatan 3M harus lebih disiplin


Kamis, 12 November 2020 / 09:10 WIB
Saat berada ke rumah sakit, penerapan protokol kesehatan 3M harus lebih disiplin


Reporter: Ratih Waseso | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penerapan protokol kesehatan 3M (mencuci tangan, memakai masker, menjaga jarak) guna mencegah virus corona (Covid-19) jadi kunci dalam menekan pertambahan kasus terinfeksi corona. Protokol kesehatan tersebut menjadi kebiasaan yang wajib dilakukan masyarakat dimana saja saat ini.

Begitupun saat berada di fasilitas kesehatan seperti di rumah sakit, justru penerapan 3M harus lebih disiplin.

Caesar Givani, dokter residen penyakit dalam RSUD Dr. Soetomo Surabaya yang juga Founder dan CEO Ceklab menuturkan, pada dasarnya konsep protokol kesehatan bagi masyarakat yang berkunjung ke rumah sakit hampir sama.

Hanya saja, karena rumah sakit terbilang tempat yang cukup ramai dan berisiko, maka sangat disarankan lebih ketat dan disiplin dalam pelaksanaanya.

Baca Juga: Satgas Covid-19: Peningkatan kasus corona usai libur panjang belum terlihat

Caesar menekankan pada penggunaan masker yang benar saat berada di rumah sakit. Masker tiga lapis dianjurkan digunakan, serta dalam pemakaiannya harus menutupi hidung dan mulut.

"Sebetulnya konsepnya sama. Cuma karena di rumah sakit lebih ramai dan berisiko, jadi harus lebih ketat dalam arti betul-betul harus disiplin terutama masker jangan sampai mlorot," jelas Caesar kepada Kontan.co.id pada Rabu (11/11).

Lalu bagi masyarakat yang harus menemani keluarga atau pasien di rumah sakit, Caesar menekankan bahwa hanya boleh satu orang saja. Hal itu menghindari agar tidak muncul kerumunan lantaran banyaknya orang.

"Yang menunggu keluarga sakit di rumah sakit satu orang saja, betul. Karena biar tidak terlalu ramai," imbuhnya.

Hal yang senada juga disampaikan Deputi Bidang Pencegahan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Lilik Kurniawan. Lilik menyebut, pada dasarnya sama untuk protokol kesehatan bagi masyarakat yang akan mengunjungi rumah sakit, baik itu memeriksakan kesehatan sendiri ataupun mengantar keluarga.

"Sama saja, mencuci tangan, memakai masker, dan jaga jarak," kata Lilik.

Sementara, Juru Bicara Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito menegaskan, pada intinya dimanapun tempatnya, protokol kesehatan harus tetap dijalankan. Namun khusus rumah sakit yang memiliki potensi penularan nosokomial yaitu infeksi yang terjadi di lingkungan rumah sakit, maka pengujung ditekankan perlu mematuhi aturan yang diberlakukan di rumah sakit tersebut.

"Khusus untuk rumah sakit yang memiliki potensi penularan nosokomial maka pengunjung perlu mematuhi aturan-aturan yang diatur oleh pihak RS," jelasnya.

#satgascovid19 #ingatpesanibu #pakaimasker #jagajarak #jagajarakhindarikerumunan #cucitangan #cucitanganpakaisabun

Selanjutnya: Menilik perilaku beribadah sejumlah pemimpin perusahaan agar aman di masa pandemi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Kiat Cepat Baca Laporan Keuangan Untuk Penentuan Strategi dan Penetapan Target KPI Banking and Credit Analysis

[X]
×