kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45931,36   3,72   0.40%
  • EMAS1.320.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

RS Sulianti Saroso dan FK UI Dipilih Jadi Tempat Pemeriksaan Spesimen Hepatitis Akut


Kamis, 05 Mei 2022 / 14:39 WIB
RS Sulianti Saroso dan FK UI Dipilih Jadi Tempat Pemeriksaan Spesimen Hepatitis Akut
ILUSTRASI. An isolation room is seen at Sulianti Saroso hospital in Jakarta, Indonesia, February 28, 2020. REUTERS/Ajeng Dinar Ulfiana


Reporter: Ratih Waseso | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menyikapi adanya fenomena Hepatitis Akut yang belum diketahui penyebabnya atau misterius, Pemerintah menunjuk RS Sulianti Saroso dan Fakultas Kesehatan Universitas Indonesia (FK UI) sebagai tempat pemeriksaan spesimen Hepatitis Akut Misterius.

Selain menunjuk RS Sulianti Saroso dan FK UI, Pemerintah juga telah mengeluarkan surat edaran No: HK.02.02/C/2515/2022 tentang kewaspadaan terhadap penemuan kasus hepatitis akut yang tidak diketahui etiologinya.

"Pemerintah juga meminta nakes dan fasyankes untuk menerapkan pencegahan dan pengendalian infeksi. Untuk pengendalian khususnya virus pemerintah juga sudah menunjuk rumah sakit Sulianti Saroso dan Laboratorium FK UI untuk menjadi laboratorium rujukan untuk pemeriksaan spesimen hepatitis akut," jelas Dokter spesialis anak Hanifah Oswari dalam Konferensi Pers Virtual Kementerian Kesehatan, Kamis (5/5).

Baca Juga: Cegah Wabah Hepatitis Akut, Menko Muhadjir Minta Kemkes Menyisir Kasus Lebih Masif

Langkah tersebut sebagai bentuk investigasi mengenai penyebab dari virus Hepatitis Akut yang mana secara mendadak menginfeksi anak-anak di banyak negara sekaligus.

Hanifah juga berharap agar seluruh tenaga kesehatan dan fasilitas pelayanan kesehatan untuk meningkatkan kewaspadaan dan bersiap menghadapi apabila timbul dugaan hepatitis akut di tiap-tiap kabupaten.

Juru Bicara Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi menambahkan, selain berkirim surat edaran kewaspadaan kepada dinas kesehatan provinsi, kabupaten/kota.

Nadia mengungkapkan, semua kasus yang terkait dengan adanya sindrom kuning terlaporkan terjadi penambahan jumlah kasus. Namun Ia menegaskan bahwa penambahan tersebut belum termasuk kasus confirm Hepatitis Akut.

"Karena ini ada pemeriksaan yang harus kita lakukan dengan perasaan genome sequencing untuk mengetahui secara pasti bahwa dia bukan merupakan Hepatitis A dan E seperti yang tadi disampaikan. Selain itu penguatan di fasilitas kesehatan dengan adanya rujukan rumah sakit untuk penanganan kasus hepatitis akut yang berat seperti rumah sakit Sulianti Saroso, termasuk juga pemeriksaan laboratorium untuk menegakkan diagnosis pasti terkait penyebab hepatitis akut berat ini bukan dikarenakan oleh hepatitis A sampai dengan E," jelasnya.

Baca Juga: Belum Ditemukan Penyebabnya, Berikut Pencegahan Penyakit Hepatitis

Pemerintah juga meningkatkan tata laksana penanganan bersama organisasi profesi khususnya Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Terpopuler
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×