Penulis: Tiyas Septiana
Meskipun Anda bisa mengatasi rasa cemas dan stres, ada titik di mana memerlukan penanganan dari psikolog.
Jika merasa sedih yang berlarut hingga penurunan fungsi otak yang mengganggu aktivitas sehari-hari, Anda perlu segera mendatangi psikolog.
Rini juga merekomendasikan tempat lain jika akses ke psikolog tidak tersedia. “Jika tidak punya akses ke profesional tidak apa-apa. Pilih saja orang yang dianggap bisa memberikan energi positif. Selain itu bisa juga diarahkan ke hal-hal ibadah,” terangnya.
Jika kebetulan teman atau kerabat meminta pertolongan, Anda bisa memberikan energi positif dengan mendengarkannya.
Rini menyarankan, untuk mendengar apa yang teman atau kerabat rasakan. Soalnya, orang yang sedang stres hanya mau didengarkan.
Mereka sebetulnya sudah tahu apa yang harus dilakukan, namun membutuhkan validasi atas apa yang akan dilakoninya serta bantu keluarkan emosi negatifnya.
Ia juga memberikan arahan bagi masyarakat yang sudah melakukan upaya untuk taat protokol kesehatan dan mengingatkan sekelilingnya, namun justru mendapat respons yang seakan bertolak belakang.
Beberapa masyarakat memang tidak taat dengan protokol kesehatan, panic buying, dan lain-lain. Pasalnya, orang-orang punya cara masing-masing dalam menenangkan pandemi.
"Jangan-jangan, ketika kita mengingatkan makin menambah stressor bagi mereka. Jadi, jika masih ada kesempatan ajak diskusi saja. Jika tidak bisa, maka hanya doa sebagai bentuk ikhtiarnya,” jelas Rini.
Selanjutnya: Holding BUMN pertambangan ini bakal buka lowongan kerja, cek infonya
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News