kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Puasa sehat bagi pengidap diabetes


Jumat, 19 Juni 2015 / 11:49 WIB
Puasa sehat bagi pengidap diabetes


Reporter: Adhitya Himawan | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. Penderita penyakit diabetes melitus alias kencing manis masih bisa semangat berpuasa. Namun, pasien diabetes harus tetap mewaspadai hipoglikemia atawa gula darah terlalu rendah. Terdapat sejumlah kiat dan tip yang harus dilakukan oleh penderita diabetes jika mereka ingin menjalankan ibadah puasa.

Ahli gizi dari Rumah Sakit Pusat Pertamina (RSPP), Dr Titi Sekar Indah, mengatakan, penderita diabetes harus melakukan konsultasi intensif dengan dokter sebelum berpuasa. Ini penting untuk mengukur seberapa besar risiko.

Menurut Titi, kadar gula darah penderita diabetes yang berpuasa tidak boleh kurang dari 200 mg/dl. Penderita diabetes yang kadar gulanya di bawah 60 mg/dl tidak dianjurkan berpuasa.

"Jadi harus benar-benar dipastikan kadar gulanya terkontrol jika hendak berpuasa," kata Titi, Kamis (18/6).

Ahli gizi Clinical Study Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Hudyono menjelaskan, pasien diabetes selama kadar gulanya di bawah 300 mg/dl masih boleh berpuasa. Tetapi, penderita harus menghitung dengan pasti berapa kebutuhan kalorinya.

Sebab, tidak setiap individu memiliki kebutuhan kalori yang sama. "Tergantung tinggi dan berat badan, serta aktivitas pekerjaan sehari-hari yang dijalaninya," ujar Hudyono.

Makanya, pengaturan pola makan ketika puasa wajib dilakukan oleh penderita diabetes. Saat makan sahur, penderita diabetes harus perbanyak makan serat dan mengurangi lemak. Jika mengonsumsi karbohidrat, hendaknya memilih makanan yang membutuhkan waktu lama untuk pembakaran.

Selain hidangan utama seperti nasi dan lauk-pauk, jangan lupa menyantap buah. Hindari ketan dan mi, juga sayuran yang mengandung gas seperti kol. Pengidap diabetes cenderung mengalami gangguan pada saluran pencerna yaitu kerongkongan. Konsekuensinya, jika mengonsumsi makanan bergas, aliran makanan ke lambung tersendat dan perut terasa mual.

Baik ketika sahur ataupun berbuka puasa, penderita diabetes wajib menyantap makanan manis. Tujuannya untuk menjaga cadangan energi dalam tubuh sekaligus mengembalikan energi yang hilang. Tetapi, makanan manis yang dikonsumsi sebaiknya menggunakan pemanis dari bahan-bahan alami seperti buah-buahan.

Jadi, jangan takut makan makanan manis meski terkena penyakit diabetes.  "Penderita diabetes bisa juga menggunakan gula rendah kalori. Atau bisa pula mengonsumsi susu khusus yang aman bagi penderita diabetes," kata Hudyono.

Tetap minum obat

Tak hanya sekadar menjaga pola makan, pasien diabetes harus tetap rutin minum obat untuk kencing manis. Obat diabetes yang kadarnya lebih keras dalam mengontrol gula darah sebaiknya dikonsumsi saat berbuka puasa.  "Sementara obat yang lebih ringan bisa dikonsumsi saat bersantap sahur," imbuh Titi.

Saat berbuka puasa, pasien diabetes boleh minum teh manis dengan gula diet. Setelah itu, baru minum obat diabetes dan kemudian makan besar.

Hal lain yang perlu diperhatikan bagi para diabetesi adalah olahraga ringan. Mereka yang terkena vonis diabetes boleh beraktivitas fisik dengan intensitas yang teratur. Perlu dicatat, olahraga berat akan menguras tenaga sehingga sebaiknya dihindari bagi para penderita diabetes. Cukup melakukan olahraga ringan menjelang waktu buka puasa.

Menurut Hudyono, hal yang paling harus dicermati adalah penggunaan insulin bagi penderita diabetes. Dibandingkan obat diabetes umumnya, insulin bisa menurunkan kadar gula darah dengan cukup drastis.

Ia bilang, jangan menggunakan insulin ketika sahur. Jika jumlah kadar insulin dalam tubuh meningkat dan tidak disertai asupan makan sesudahnya bisa menyebabkan hipoglikemia atau kadar gula yang terlalu rendah.

Insulin sebaiknya digunakan pada saat berbuka puasa. "Karena kalau diberikan pada saat buka dan kadar gula bersangkutan drop, ia masih bisa makan malam harinya atau pada saat sahur," jelas Hudyono. Ada baiknya, penderita diabetes yang sudah menjalani pengobatan suntik insulin berkonsultasi dengan dokter.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×