kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45931,36   3,72   0.40%
  • EMAS1.320.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Posyandu dan bidan desa harus dilibatkan untuk dorong percepatan vaksinasi


Senin, 11 Oktober 2021 / 11:45 WIB
Posyandu dan bidan desa harus dilibatkan untuk dorong percepatan vaksinasi


Reporter: Ratih Waseso | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah terus mendorong percepatan cakupan vaksinasi Covid-19. Untuk mendorong percepatan vaksinasi selain sisi distribusi yang harus merata, pelibatan layanan kesehatan konvensional yang ada di daerah juga perlu dilakukan.

Epidemiolog dan Ahli Kesehatan Lingkungan Griffith University Australia Dicky Budiman mengatakan, dalam pelaksanaan vaksinasi perlu memperhatikan dua faktor yaitu vaksinator dan juga tempat untuk vaksinasi.

"Harus melibatkan bahkan mungkin layanan-layanan yang sudah jamak tradisional misalnya Posyandu terus Bidan Desa juga harus dilibatkan untuk percepatan vaksinasi," kata Dicky, Minggu (10/10).

Pada prinsipnya terdapat empat hal dalam percepatan vaksinasi. Pertama yaitu pendataan sasaran, yang kemudian dari pendataan tersebut dilakukan penguatan. Kedua sisi logistik dan distribusi juga harus jadi perhatian dalam percepatan vaksinasi.

"Kalau bicara sisi logistik distribusi yang harus merata dan setara artinya tidak hanya di aglomerasi saja yang merata tapi juga daerah terpencil harus merata juga distribusi vaksinnya," jelasnya.

Baca Juga: Perketat protokol kesehatan untuk mengantisipasi gelombang baru Covid-19

Ketiga operasional mulai dari cold chain dari vaksin itu sendiri juga harus diperhatikan pemerintah untuk mendorong percepatan vaksinasi. Terakhir Dicky menyoroti akan SDM atau vaksinator yang berperan dalam percepatan vaksinasi. Oleh karenanya perlu ada pelibatan layanan kesehatan konvensional terutama di desa-desa untuk mempercepat laju vaksinasi.

Jika dilihat secara realistis, Dicky memperkirakan, hingga Januari tahun depan paling tidak Indonesia sudah mampu mencapai 40% cakupan vaksinasi kepada seluruh sasaran. Selain percepatan vaksinasi, Dicky menegaskan poin peningkatan 3T juga harus terus diperbaiki. Dimana untuk keluar dari pandemi tak cukup hanya dengan vaksinasi, melainkan perlu dibarengi dengan penguatan 3T dan 5M di masyarakat.

"Sinergi antara 3T perlu juga, dimana 3T kita masih lemah, kemudian 5M [harus dijaga], dengan PPKM leveling kita harus jaga dan usahakan semua daerah bisa mencapai level 1, dan itu harus stabil dan benar," jelasnya.

Sebagai informasi, dari data Vaksin Dashboard Kementerian Kesehatan per 10 Oktober pukul 12.00 WIB, sudah ada sekitar 100 juta dosis untuk total vaksinasi pertama atau 48,04%, dan 56,4 juta dosis untuk total vaksinasi kedua atau 27,57%.

#satgascovid19 #ingatpesanibu #pakaimasker #jagajarak #jagajarakhindarikerumunan #cucitangan #cucitanganpakaisabun

Selanjutnya: Di tempat-tempat ini Anda bisa tertular virus corona, jangan lengah

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×