kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Polusi udara tak hanya menggangu paru-paru, ini tujuh dampaknya bagi tubuh


Selasa, 17 September 2019 / 16:27 WIB
Polusi udara tak hanya menggangu paru-paru, ini tujuh dampaknya bagi tubuh


Sumber: Kompas.com | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Polusi udara berat yang melingkupi Riau dan Kalimantan akibat kebakaran hutan merupakan ancaman besar bagi kesehatan. Selain kabut asap, kota-kota besar di Indonesia juga belum selesai dengan isu polusi udara.

Tidak hanya berdampak buruk bagi organ pernapasan, paparan udara yang kotor dalam waktu lama juga berdampak negatif bagi tubuh.

1. Meningkatkan risiko autisme

Ibu hamil yang tinggal di area dengan udara kotor berpotensi dua kali lebih besar memiliki bayi autisme. Walau begitu, penelitian ini belum sampai pada kesimpulan.

Para ahli sendiri belum menemukan bagaimana pengaruh polusi udara pada perkembangan otak. Kaitan terkuat adalah jika paparan polusi itu terjadi di trimester tiga kehamilan.

Baca Juga: Karhutla, Polri tetapkan 218 orang dan 5 korporasi sebagai tersangka

2. Mengurangi kesuburan

Penelitian menyebutkan, polusi udara terkait erat dengan kualitas sperma yang buruk. Studi di Hongkong menemukan, pria yang tinggal di kota dengan polusi udara ternyata memiliki jumlah sperma sedikit dan bentuknya tidak normal. Akibatnya, tingkat kesuburan pun menurun.

3. Tulang lemah

Polusi udara juga dapat meningkatkan risiko osteoporosis dan kondisi tulang lain yang menyebabkan tulang mudah patah.

4. Membahayakan ginjal

Ginjal termasuk dalam organ tubuh yang merasakan dampak polusi udara. Partikel polusi berukuran mikroskopik dapat masuk ke aliran darah. Karena fungsi ginjal adalah menyaring darah, maka partikel polutan dapat bertumpuk di organ ini.

5. Kulit cepat keriput

Ada banyak data penelitian di China, negara dengan tingkat polusi yang tinggi, yang menyebutkan adanya pigmentasi dan penuaan pada kulit. Singkatnya, orang-orang yang tinggal di kota berpolusi terlihat lebih tua dari usia sebenarnya.

Baca Juga: Calon ibu kota negara tepapar kabut asap, ini tanggapan Gubernur Kaltim

6. Memicu sakit kepala

Salah satu temuan studi menyebutkan, peningkatkan angka berobat di rumah sakit untuk gangguan migren dan sakit kepala saat kadar polusi udara meningkat.

7. Gangguan paru

Ini tentu saja masuk akal. Polusi akan berdampak paling besar pada paru. Partikel-partikel halus yang sangat kecil akan terhirup masuk ke paru.

Bagi orang yang sudah memiliki masalah paru, seperti asma atau penyakit paru terkait rokok, efeknya akan lebih berat lagi jika menghirup udara berpolusi.

Baca Juga: Bagi ibu hamil, tak perlu lagi merasa takut mual di pagi hari

8. Risiko kanker

Badan penelitian kanker di bawah WHO mengelompokkan polusi udara sebagai salah satu penyebab kanker, terutama kanker paru. (Lusia Kus Anna)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Tak Cuma Gangguan Paru, Ini Efek Polusi Udara Bagi Tubuh",

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×