kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.907.000   -4.000   -0,21%
  • USD/IDR 16.212   -17,00   -0,10%
  • IDX 6.865   -12,86   -0,19%
  • KOMPAS100 999   -3,55   -0,35%
  • LQ45 764   -2,07   -0,27%
  • ISSI 226   -1,00   -0,44%
  • IDX30 393   -1,12   -0,29%
  • IDXHIDIV20 455   -0,68   -0,15%
  • IDX80 112   -0,32   -0,28%
  • IDXV30 114   0,03   0,02%
  • IDXQ30 127   -0,74   -0,58%

Pola gizi seimbang untuk mencegah malnutrisi


Senin, 24 September 2018 / 16:31 WIB
Pola gizi seimbang untuk mencegah malnutrisi
ILUSTRASI. Ilustrasi Kesehatan Makan Buah


Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto

Berdasarkan Survei Sosial dan Ekonomi Nasional tahun 2016, 66,1% rumah tangga masyarakat kota maupun desa di Indonesia membeli susu jenis kental manis.

Artinya, susu kental manis merupakan jenis susu terbanyak dibeli masyarakat Indonesia salah satunya karena harga yang terjangkau.

Konsumsi susu di Indonesia sendiri masih rendah. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik, konsumsi susu masyarakat Indonesia di tahun 2017 hanya 16,5 liter/kapita/tahun.

Mengutip data USDA Foreign Agricultural Service 2016 (PDF), angka tersebut sangat kecil dibandingkan konsumsi susu di Malaysia (50,9 liter), Thailand (33,7 liter), dan Filipina (22,1 liter).

Selain gizi, para ahli juga menyarankan masyarakat untuk menyeimbangkan pola aktivitas. Berbagai data menyebutkan masyarakat Indonesia merupakan salah satu yang paling sedikit aktivitas geraknya.

Hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2013 Kementerian Kesehatan menunjukkan lebih dari 24% penduduk Indonesia menjalani perilaku hidup sedentari selama lebih dari 6 jam per hari.

Sedentari merupakan kebiasaan sehari-hari yang tidak banyak bergerak. Perilaku itu banyak menjadi penyebab munculnya penyakit-penyakit tidak menular.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Owe-some! Mitigasi Risiko SP2DK dan Pemeriksaan Pajak

[X]
×