kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Piring Gizi Jadi Media Solusi Pengetahuan Ibu Mengenai Takaran Gizi Balita


Selasa, 21 Juni 2022 / 14:57 WIB
Piring Gizi Jadi Media Solusi Pengetahuan Ibu Mengenai Takaran Gizi Balita
ILUSTRASI. Kader Posyandu Kenanga Rw 04 Kelurahan Duri Selatan, Tambora, Jakarta Barat, melakukan pemantauan kesehatan anak balita di masa pandemi ini secara door to door, untuk menghindari kerumunan, Rabu (19/8/2020). WARTA KOTA/NUR ICHSAN


Reporter: Tendi Mahadi | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Piring Gizi merupakan medium yang memberikan informasi mengenai takaran gizi. Piring Gizi memuat informasi ragam jenis makanan dan kandungan gizi yang terdapat di dalam beragam sumber makanan. Selain itu, piring gizi memberikan takaran dalam bentuk gambar yang secara persentase dianggap seimbang untuk kebutuhan makanan balita. 

Menurut Ahli Pangan dari Universitas Al Azhar Indonesia, Lukman Aziz, piring gizi menjadi media yang dibutuhkan oleh para Ibu agar anak-anaknya dapat mengonsumsi makanan yang bernutrisi dan bervariasi.  

“Makanan merupakan kebutuhan dasar untuk semua makhluk hidup. Nutrisi yang terkandung dalam makanan memiliki peran penting dalam setiap aktivitas dan berdampak terhadap kesehatan tubuh. Kekurangan nutrisi rentan dihadapi oleh Ibu dan bayi hingga menjadi permasalahan kesehatan global," Kata Lukman dalam keterangannya, Selasa (21/6).

"Nutrisi yang didapatkan dari asupan makanan ibu akan diberikan kepada bayinya melalui ASI. Akhirnya, konsumsi makanan bernutrisi, bervariasi dan berjumlah cukup sangat dibutuhkan oleh Ibu untuk memenuhi kebutuhan nutrisi dan mengoptimalkan tumbuh kembang bayinya,” lanjutnya.

Baca Juga: Orangtua, Ini 3 Pilar Utama Tumbuh Kembang Anak Menurut Dokter RSND Undip

Menurut Dosen Komunikasi Fikom Ubhara Jaya, Titis Nurwulan Suciati kegiatan sosialisasi gizi seimbang di Desa Pantai Bakti, Muara Gembong sifatnya mendesak. Desa Pantai Bakti merupakan salah satu desa yang memiliki jumlah balita dengan gizi buruk yang paling banyak di Jawa Barat.

“Subjek dari sosialisasi ini adalah ibu, karena ibu merupakan agen sosialisasi yang utama dalam keluarga. Oleh karena itu, sosialisasi ini bermuara pada perbaikan pengetahuan Ibu mengenai gizi seimbang untuk anaknya. Selain itu, media berperan untuk mengintensifikasi pengetahuan. Di dalam piring gizi, terdapat petunjuk dan gambar yang menunjukkan takaran dalam bentuk diagram dan gambar yang bersahabat dan mudah dimengerti,” Jelas Titis.

Salah satu anggota tim sosialisasi, Moh. Rifaldi Akbar menambahkan bahwa pengetahuan Ibu mengenai gizi sudah cukup baik. Dengan kata lain, Ibu dapat mengklasifikasikan dari sumber makanan apa seorang balita mendapatkan karbohidrat, protein, vitamin, serat, dan gizi penting lain. Namun, pengetahuan Ibu mengenai takaran makanan dan komposisi gizi masih sangat minim.

"Pamflet dan Piring Gizi menjadi media yang mengkomunikasikan takaran gizi yang baik untuk balita. Sosialisasi, pamplet, dan piring gizi merupakan intervensi pengetahuan yang Tim Dosen Fikom dan Mahasiswa Fikom Ubhara Jaya harapkan dapat memperbaiki kehidupan gizi bagi Masyarakat Desa Pantai Bakti Muara Gembong secara umum dan Balita di Desa Pantai Bakti Muara Gembong secara khusus,” Kata Rifaldi yang juga sebagai Dosen Komunikasi, Fikom Ubhara Jaya.

Diharapkan setelah mengikuti sosialisasi ini, tingkat pemahaman Ibu terkait gizi seimbang dapat meningkat. Peningkatan pengetahuan Ibu dengan Balita terhadap gizi seimbang dapat memberikan dampak berganda misalnya perkembangan motorik, kognitif, dan afektif. Tim Dosen Fikom Ubhara Jaya juga berharap kegiatan ini dapat rutin dilaksanakan oleh pemangku kepentingan lokal.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×