kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.313.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Perkantoran harus mampu beradaptasi di tengah pandemi


Sabtu, 04 September 2021 / 10:30 WIB
Perkantoran harus mampu beradaptasi di tengah pandemi


Reporter: Filemon Agung | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pelaksanaan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) yang masih terus berlangsung menuntut banyak segmen bisnis harus beradptasi pada pola kerja yang baru.

Epidemiolog dari Griffith University di Australia, Dicky Budiman mengungkapkan, adaptasi ini harus mampu dilakukan setiap manajemen perkantoran. Dicky mengungkapkan dari kajian yang ada, penularan virus covid-19 terjadi melalui udara. Untuk itu diperlukan perbaikan kualitas udara. 

Untuk itu, ketika nantinya PPKM dicabut dan kegiatan perkantoran kembali dibuka maka perlu ada evaluasi yang dilakukan. "Penting (menjaga) aliran udara yang diatur supaya bisa meminimalisir potensi penularan. Perkantoran maupun gedung-gedung bisa menyesuaikan dan mengevaluasi untuk ventilasi dan sirkulasi udara," kata Dicky kepada Kontan, Jumat (3/9).

Dicky menambahkan, dari kajian yang ada, potensi penularan virus melalui sentuhan permukaan benda sangat kecil. Untuk itu tidak perlu ada kekhawatiran berlebih, namun Dicky memastikan upaya menjaga kebersihan tetap harus diutamakan. Selain meminimalisir dampak terinfeksi covid-19, langkah ini juga bisa mencegah potensi penyakit lainnya.

Dicky melanjutkan, perkantoran harus memahami ke depannya masih sulit untuk dapat melaksanakan 100% aktivitas perkantoran. Perkantoran diharapkan mampu untuk beradaptasi dengan perkembangan terbaru ini. "Perkantoran (harus) mengadopsi perkembangan terbaru. Memberdayakan pola hidup baru dengan adanya keseimbangan orang yang bekerja di rumah dan kemudian di kantor," jelas Dicky.

Baca Juga: Tempat-tempat yang harus dihindari untuk mencegah virus corona

Menurutnya, perkantoran harus mampu mengkombinasikan skema kerja antara pelaksanaan bekerja dari rumah dan dari kantor. Selain itu juga mengatur durasi kerja. 

Dicky melanjutkan, tata perilaku budaya baru ini bahkan mungkin masih harus dijalankan dalam dua tahun hingga 4 tahun ke depan. Langkah ini dinilai juga sebagai upaya untuk tetap menjaga stabilitas ekonomi serta meminimalisir dampak buruk dari pandemi covid-19.

Disamping sejumlah upaya tersebut, Dicky menegaskan pentingnya tetap menjaga protokol kesehatan melalui 3T atau tindakan melakukan tes COVID-19 (testing), penelusuran kontak erat (tracing), dan tindak lanjut berupa perawatan pada pasien (treatment) serta 5 M yakni memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menghindari kerumunan, dan membatasi mobilitas.

Dicky juga mengharapkan upaya vaksinasi covid-19 terus didorong.

Sementara itu, Corporate Secretary PT Astrindo Nusantara Infrastruktur Tbk (BIPI) Kurniawati Budiman mengungkapkan dalam kesiapan menghadapi new normal, manajemen melakukan strategi dengan merespon perubahan secara cepat dan melakukan sinergi dengan arahan pemerintah terkait pencegahan Covid19. 

"BIPI terus menginisiasi seluruh karyawan untuk tetap produktif dalam bekerja dari rumah dan tetap disiplin melaksanakan protokol kesehatan yang ketat sebagai persiapan new normal," terang Kurniawati.

Kurniawati memastikan, perusahaan juga mendorong agar para karyawan menerima vaksinasi dan skrinning covid-19 bagi karyawan secara berkala. "BIPI mempersiapkan seluruh karyawan tetap produktif dalam mendukung bisnis Perseroan selama WFH yaitu dengan memaksimalkan penggunaan teknologi khususnya untuk meeting, pemantauan kehadiran, dan pengembangan kompetensi karyawan," sambung Kurniawati.

Kurniawati pun memastikan jika nantinya kegiatan perkantoran kembali dibuka secara penuh, pihaknya bakal tetap melakukannya secara bertahap sesuai protokol kesehatan yang ada.

#satgascovid19 #ingatpesanibu #pakaimasker #jagajarak #jagajarakhindarikerumunan #cucitangan #cucitanganpakaisabun

Selanjutnya: Meskipun vaksinasi sudah gencar, protokol kesehatan tetap harus diterapkan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×