Sumber: Kompas.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Angka penyebaran virus corona varian Delta di Indonesia semakin tinggi dan mengkhawatirkan.
Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta mengunggah infografis perbedaan gejala varian Delta SARS-Cov-2 dengan varian umum SARS-Cov-2 yang ditemukan pertama kali di Wuhan, China.
Dalam infografis dijelaskan yang termasuk varian Delta adalah keturunan dari B.1.617.2 atau G/452R.V3 dari garis keturunan B.1.617 yang menyebabkan Covid-19.
"Varian ini pertama kali teridentifikasi di India pada Desember 2020," tulis Pemprov DKI seperti diunggah Dinkes DKI Jakarta, Selasa (13/7/2021).
Varian Delta disebut lebih mudah dan cepat menular dibandingkan dengan varian umum lainnya.
"Riset sejauh ini menyebutkan bahwa Covid-19 varian Delta memiliki tingkat penularan lebih tinggi hingga 40 persen dibandingkan virus Corona varian Alpha," tulis Pemprov DKI.
Baca Juga: Peserta isolasi mandiri wajib tahu, ini cara mengukur kadar oksigen dalam darah
Pemprov DKI juga memberikan klasifikasi gejala yang umumnya disebabkan oleh varian Delta dan perbandingan gejala yang disebabkan oleh varian umum.
Gejala varian Delta:
- Demam
- Mual dan muntah
- Flu parah
- Sakit kepala
Baca Juga: Cara cek kesembuhan pasien Covid-19 tanpa tes PCR ulang
- Sakit tenggorokan
- Batuk
- Diare dan sakit perut
- Nyeri sendi
- Hilang selera makan
Sedangkan gejala varian umum lebih sedikit dibandingkan varian Delta
Gejala varian umum:
- Sesak nafas
- Demam
- Batuk
- Sakit tenggorokan
- Sakit kepala
- Anosmia atau kehilangan indera penciuman dan perasa
Karena varian Delta dinilai jauh lebih berbahaya dari varian umum, Pemprov DKI Jakarta kembali mengimbau agar warga tidak kendor menerapkan protokol kesehatan.
"Tetap ikuti protokol kesehatan dengan ketat agar tidak terpapar Covid-19 varian apapun," tulis Pemprov DKI.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Perbedaan Gejala Covid-19 Varian Delta dengan Umum"
Penulis : Singgih Wiryono
Editor : Sandro Gatra
Selanjutnya: Cara mengembalikan indra penciuman yang hilang karena Covid-19, cukup 20 detik
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News