kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.912   12,00   0,08%
  • IDX 7.199   58,54   0,82%
  • KOMPAS100 1.106   11,37   1,04%
  • LQ45 878   11,64   1,34%
  • ISSI 221   1,06   0,48%
  • IDX30 449   6,23   1,41%
  • IDXHIDIV20 540   5,82   1,09%
  • IDX80 127   1,42   1,13%
  • IDXV30 134   0,44   0,33%
  • IDXQ30 149   1,71   1,16%

Peran Multidisiplin untuk Penanganan Cedera Olahraga Secara Komprehensif


Sabtu, 15 Juni 2024 / 16:09 WIB
 Peran Multidisiplin untuk Penanganan Cedera Olahraga Secara Komprehensif
ILUSTRASI. Media Gathering?Siloam Hospital Mampang dengan?Prof. Dr. dr. Andri Lubis, Sp.OT., Spesialis Bedah Orthopedi dan Traumatologi dan Konsultan Sport Injury and Arthoscopy (kiri) dan dr. Langga Sintong, Sp.OT (K)., Spesialis Bedah Orthopedi dan Traumatologi dan Konsultan Foot and Ankle,


Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto

Jenis-Jenis Cedera Olahraga

Cedera olahraga adalah cedera yang terjadi pada otot, sendi, atau tulang selama berolahraga atau latihan fisik. Kondisi ini dapat menyerang siapa saja, mulai dari anak-anak sampai orang dewasa, termasuk pada atlet. 

Risiko cedera dalam olahraga sebetulnya dapat diminimalisir dengan melakukan pemanasan yang benar dan menggunakan alat pengaman atau pelindung diri, seperti misalnya helm, pelindung siku, dan pelindung lutut.

Namun, karena berbagai faktor lainnya, seseorang yang tengah berolahraga tetap berisiko mengalami cedera-cedera berikut ini:

1. Patah Tulang

Patah tulang adalah jenis cedera olahraga yang terjadi akibat tulang menerima benturan keras, tekanan berlebih, atau gerakan berulang dengan kekuatan yang lebih besar dari kekuatan tulang itu sendiri. Seseorang yang sering berlari atau atlet senam cenderung lebih berisiko mengalami cedera ini. Patah tulang kerap terjadi pada bagian lengan dan kaki.

2. Cedera Pergelangan Kaki

Cedera pada pergelangan kaki adalah satu dari beberapa jenis cedera olahraga yang paling sering terjadi. Cedera olahraga ini terjadi ketika ligamen yang menghubungkan tulang dan menjaga kestabilan pergerakan sendi mengalami peregangan secara berlebihan atau bahkan robek. 

Olahraga seperti berlari, jogging, melompat, dan berjalan di permukaan yang tidak rata merupakan beberapa jenis aktivitas fisik yang paling sering menyebabkan terkilir. Jenis cedera olahraga ini dapat dihindari dengan rutin melakukan latihan fleksibilitas dan keseimbangan tubuh.

Baca Juga: Penyebab Nyeri Hati dan Gejala yang Menyertainya

3. Kram Otot

Tanpa melakukan pemanasan yang baik dan benar, tubuh akan lebih berisiko mengalami kram otot saat berolahraga. Risiko ini akan semakin meningkat jika melakukan olahraga dengan intensitas tinggi, seperti berenang. 

Berbeda dari jenis-jenis cedera olahraga lain, kram otot menyerang satu bagian tubuh dengan sensasi seperti menusuk akibat kontraksi otot yang terjadi secara tiba-tiba. Kram otot dapat terjadi di bagian tubuh mana pun dan mengakibatkan area tubuh yang mengalami kram tidak dapat digerakkan. 

Biasanya kram otot dapat menghilang dengan sendirinya setelah beberapa menit. Namun, area yang mengalami kram otot tetap akan sulit digerakkan dan terasa nyeri. Saat mengalami kram otot, penting untuk tetap tenang sehingga dapat mengurangi ketegangan di otot dan mempercepat pemulihannya.

4. Cedera Tulang Kering

Shin splints atau cedera tulang kering terjadi akibat peningkatan intensitas olahraga dalam waktu singkat, seperti mempercepat kecepatan lari secara tiba-tiba. Jenis cedera olahraga ini rawan terjadi pada seseorang saat sedang berlari atau melompat, seperti pada pemain sepak bola, atlet lari, dan pemain bola basket.

Penyebab cedera tulang kering lainnya adalah penggunaan sepatu olahraga yang kurang nyaman atau tidak pas. Cedera ini juga bisa terjadi akibat berlari menanjak atau menuruni jalanan dengan permukaan yang keras dan tidak rata. Adapun gejalanya dapat ditandai dengan rasa nyeri pada bagian tulang kering dan otot sekitarnya. 

Baca Juga: Pelari Pemula Wajib Tahu Istilah dalam Olahraga Lari Ini ya

5. Cedera pada Bahu

Munculnya rasa nyeri di bagian bahu adalah gejala dari cedera bahu saat olahraga yang sering dialami oleh pemain tenis, golf, bisbol, dan atlet renang. Hal ini terjadi karena adanya pergerakan pada sendi bahu secara berulang dan intens.

Akibatnya, otot-otot pada bahu akan menerima tekanan atau beban yang melebihi kapasitasnya sehingga pada akhirnya dapat menyebabkan kelelahan, pembengkakan, atau bahkan robekan.

Perlu diketahui, bahu memiliki empat otot besar yang berfungsi untuk menjaga dan menopang sendi-sendi bahu. Sendi-sendi tersebut menjadi tumpuan utama pergerakan lengan saat melakukan olahraga-olahraga seperti golf, berenang, push up, bulu tangkis, dan tenis. 

Oleh karena itu, olahraga dengan intensitas yang tinggi tanpa istirahat dapat menyebabkan munculnya rasa nyeri pada bagian bahu sampai pergelangan tangan. Jika hal ini terjadi, segera hentikan pergerakan tersebut untuk menghindari terjadinya komplikasi yang lebih parah. 

6. Cedera Lutut

Cedera lutut sering terjadi pada olahraga yang banyak bertumpu atau mengandalkan lutut, seperti sepak bola, lari, bola voli, dan olahraga cabang atletik. Gejalanya ditandai dengan rasa nyeri parah pada bagian tempurung lutut dan kadang disertai bunyi retakan, patahan, atau gemeretak. 

Jenis cedera olahraga ini dapat terjadi karena trauma, seperti terbentur, jatuh, atau melakukan gerakan tertentu yang menggunakan lutut sebagai tumpuan secara terus menerus dalam durasi yang lama. Cedera pada lutut terbagi menjadi dua, yaitu runner's knee dan jumper's knee.

Runner's knee ditandai dengan kondisi lutut yang tidak bisa bergerak secara optimal akibat gesekan berulang pada tulang rawan yang membatasi tulang tempurung lutut (patela) dan tulang paha. Kondisi ini sering menimbulkan munculnya bunyi saat berusaha menggerakkan lutut.

Sementara itu, jumper's knee adalah cedera lutut yang disebabkan oleh tekanan berulang pada tendon tempurung lutut (tendon patela) yang menghubungkan patela dengan tulang kering.

7. Cedera Hamstring

Hamstring adalah otot yang terletak di bagian belakang paha sehingga cedera hamstring adalah jenis cedera olahraga yang menimbulkan rasa nyeri seperti ditarik di bagian otot tersebut. Cedera ini sering terjadi pada atlet sepak bola, pelari, maupun pemain bola basket akibat otot yang kelelahan, gerakan tiba-tiba, atau kurangnya pemanasan.

Cedera yang juga dikenal dengan istilah "paha ketarik" ini dapat diatasi dengan meletakkan kompres dingin pada bagian yang mengalami cedera untuk mengurangi rasa nyeri atau dengan beristirahat sejenak.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×