Sumber: Kompas.com | Editor: Adi Wikanto
Diagnosis Gerd - Jakarta. Waspadai penyebab hearthburn pada penderita penderita gerd atau Gastroesophageal reflux disease dan asam lambung. Kenali juga diagnosis dan cara mengatasi gerd.
Diberitakan Kompas.com, salah satu gejala asam lambung dan GERD yang sering kambuh adalah heartburn. Menurut Healthline, heartburn adalah sensasi nyeri seperti terbakar di dada yang bisa semakin parah saat kita makan, berbaring, atau membungkuk.
Apa penyebab heartburn?
Penyebab heartburn pada penderita GERD yang pertama yaitu dari makanan yang dikonsumsi. Jenis olahraga dan penggunaan obat-obatan tertentu juga dapat membuat penderita GERD mengalami heartburn. Dilansir dari WebMD, berikut penjelasan lebih lanjut mengenai pemicu heartburn.
- Makan dalam porsi besar
Pemicu utama yang bisa memicu heartburn adalah makan dalam porsi besar. Heartburn bisa terjadi saat Anda makan dalam porsi besar karena makanan dicerna dengan lambat. Hal ini memberi tekanan pada sfingter esofagus bagian bawah (LES), otot yang mencegah asam lambung bergerak ke arah yang salah.
Untuk mengatasinya, Anda bisa makan dalam porsi kecil. Cobalah makan makanan utama Anda saat makan siang dan makan malam alam porsi ringan. Anda juga perlu menghindari makan berlebihan dengan cara makan lima atau enam porsi kecil setiap hari, bukan beberapa porsi besar.
Hindari juga makan tepat sebelum tidur. Anda bisa makan minimal dua jam agar makanan bisa dicerna sebelum Anda berbaring.
Baca Juga: Penyebab GERD yang Tidak Boleh Diabaikan dan Cara Mengatasinya
- Olahraga tertentu
Penelitian menunjukkan beberapa jenis olahraga intens dapat memperburuk heartburn. Latihan tertentu yang melibatkan gerakan membungkuk memberikan tekanan pada perut Anda. Hal ini bisa mendorong asam lambung kembali ke kerongkongan.
Olahraga lainnya yang bisa memicu heartburn adalah headstand atau gerakan yoga yang mengarah ke bawah. Gerakan ini dapat mengurangi aliran darah ke area pencernaan Anda, menyebabkan asam lambung terkumpul, yang dapat menimbulkan rasa tidak nyaman.
Namun, Anda tetap harus berolahraga. Faktanya, penurunan berat badan sebenarnya bisa membantu mengatasi gejalanya. Hanya saja, jangan berolahraga dengan perut kenyang.
- Obat tertentu
Obat-obatan dan suplemen tertentu dapat menyebabkan radang kerongkongan dan memicu heartburn atau memperburuk kondisinya. Berikut beberapa jenis obat yang bisa memicu heartburn:
- Antibiotik
- Bifosfonat seperti alendronate (Fosamax), dan risedronate (Actonel, Atelvia)
- Suplemen zat besi
- Obat pereda nyeri, seperti ibuprofen (Advil dan Motrin) dan aspirin
- Suplemen kalium kuinidin.
Beberapa jenis obat tekanan darah juga dapat menyebabkan sakit maag. Banyak obat tekanan darah dan penyakit jantung, termasuk penghambat saluran kalsium dan nitrat dapat mengendurkan otot LES (lower esophageal sphincter atau otot pemisah lambung dan kerongkongan).
Hal ini bisa sehingga memudahkan asam lambung naik. Setelah menyimak beberapa pemicu heartburn, penderita GERD dapat menghindarinya agar tidak merasakan sensasi nyeri seperti terbakar di dada.
Diagnosis gerd
Dirangkum dari Kompas.com, penyebab gerd adalah naiknya asam lambung ke kerongkongan akibat otot katup di bagian bawah kerongkongan (otot LES) menjadi lemah atau berada dalam kondisi rileks. Idealnya, saat kita menelan makanan, otot LES di bawah kerongkongan akan membuka untuk membiarkan makanan dan minuman turun ke lambung. Setelah makanan turun, otot katup tersebut akan menutup kembali.
Namun, apabila katup tersebut menjadi rileks dengan tak wajar atau mungkin melemah, asam lambung dapat naik menuju kerongkongan. Paparan asam lambung tersebut dapat mengiritasi dinding kerongkongan dan berisiko memicu peradangan.
Dinding kerongkongan tidaklah sama dengan dinding lambung, membuatnya juga tidak dapat menoleransi asam sehingga mudah rusak. Kondisi inilah yang disebutkan menjadi penyebab Gerd dan gejala-gejalanya yang dirasakan pasien.
Cara mengatasi gerd
Dalam menangani penyakit gerd, dokter biasanya meminta pasien untuk melakukan perubahan gaya hidup sehat sembari juga memberikan obat-obatan tertentu. Perubahan gaya hidup sehat yang akan perlu dijalani penderita penyakit gerd adalah:
- Berhenti merokok
- Menurunkan berat badan
- Makan dalam porsi yang lebih kecil
- Tidak berbaring setelah makan
- Menghindari makanan dan minuman yang memicu gejala Gerd
- Menerapkan teknik relaksasi
Obat-obatan untuk mengontrol gejala Gerd
Beberapa obat yang mungkin diperlukan untuk menangani gejala Gerd adalah:
- Antasida untuk menetralkan asam lambung
- H2 receptor blocker untuk mengurangi produksi asam lambung, seperti cimetidine, famotidine, dan nizatidine
- Proton pump inhibitor untuk menghambat produksi asam lambung dan memulihkan kerongkongan, seperti lansoprazole dan omeprazole
Apabila obat-obatan tidak dapat membantu pasien Gerd, opsi operasi mungkin akan ditawarkan dokter.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News