Sumber: TribunNews.com | Editor: Yudho Winarto
Pasalnya, produk tersebut terbukti memiliki risiko yang lebih rendah bagi perokok dewasa yang ingin beralih dari rokok.
Produk ini menerapkan konsep pengurangan bahaya sehingga mampu mengurangi risiko 90%-95% dibandingkan rokok.
Tingkat risiko pada produk ini berkurang karena tidak adanya proses pembakaran seperti pada rokok, sehingga tidak menghasilkan TAR. TAR tersebut adalah zat yang mengandung berbagai senyawa karsinogenik yang dapat memicu kanker.
Hal ini pun dibuktikan dalam penelitian tentang potensi genotoksik pada rongga mulut yang dilakukan oleh pihaknya terhadap 55 responden yang terdiri atas 15 orang pengguna rokok elektrik, 20 orang perokok, dan 20 orang responden yang tidak merokok dan tidak menggunakan rokok elektrik sepanjang kurun waktu penelitian.
Berdasarkan hasil penelitian, responden pengguna rokok elektrik menunjukkan jumlah dan total mikronukleus yang lebih kecil dibandingkan responden perokok, serta diperlukan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui efektivitas dan dampak jangka panjang.
Baca Juga: Manfaat penundaan pembayaran pita cukai bagi perusahaan rokok
Mikronukleus merupakan inti sel kedua yang terbentuk akibat kegagalan pada pembelahan kromosom.
Mikronukleus terbentuk sebagai akibat paparan zat toksik. Terbentuknya mikronukleus bisa menjadi pertanda adanya kerusakan DNA khususnya pada rongga mulut.
“Hasil penelitian ini menunjukkan penggunaan rokok elektrik memiliki risiko yang jauh lebih rendah daripada perokok, sehingga potensi terjadinya rangsangan karsinogenik pada perkembangan jaringan epitel di rongga mulut juga lebih rendah” pungkasnya.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Pengurangan Bahaya Tembakau, Solusi Holistik Atasi Masalah Rokok
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News