Penulis: Tiyas Septiana
KONTAN.CO.ID - Tidak semua orang memiliki jenis golongan darah yang sama. Mengetahui golongan darah penting dilakukan untuk berjaga-jaga jika Anda membutuhkan tranfusi darah dari orang lain.
Penggolongan darah ditemukan oleh ilmuwan Austria, Karl Landsteiner. Dikutip dari Web MD, sistem ini ditemukan Landsteiner tahun 1901.
Sebelumnya banyak orang meninggal karena transfusi darah yang tidak sesuai golongannya. Hal ini disebabkan oleh pemahaman jika darah manusia sama.
Golongan darah adalah klasifikasi darah pada manusia. Golongan darah manusia berbeda-beda sesuai dengan gen yang dibawa dari orang tua.
Molekul protein juga menjadi faktor yang membuat golongan darah berbeda. Molekul protein tersebut disebut antigen dan antibodi.
Baca Juga: Relative pronouns: Pengertian, bentuk, serta contoh kalimatnya
Antigen terdapat di permukaan sel darah merah. Sedangkan antibodi adalah basis dari plasma darah. Kombinasi dua protein ini menjadi dasar pengelompokan golongan darah.
Untuk mengetahui golongan darah, Anda bisa mengeceknya di puskesmas atau fasilitas kesehatan lainnya yang menyediakan layananan pengecekan golongan darah.
Tidak hanya manusia, hewan seperti anjing dan kucing juga memiliki golongan darah mereka masing-masing. Untuk mengetahui golongan darah hewan, bisa dicek di klinik hewan atau di dokter hewan.
Penentuan golongan darah
Ada dua sistem yang digunakan untuk menentukan golongan darah. Dua sistem tersebut adalah: Sistem ABO dan Rhesus (Rh).
Sistem ABO, dilansir dari NHS, mengelompokkan darah menjadi 4 kelompok diantaranya:
- Golongan darah A: Memiliki antigen A dan antibodi anti-B
- Golongan darah B: Memiliki antigen B dan antibodi anti-A
- Golongan darah O: Tidak memiliki antigen, tetapi memiliki antibodi anti-A dan anti-B
- Golongan darah AB: Memiliki antigen A dan B, tapi tidak memiliki antibodi.
Untuk sistem Rh merupakan pengelompokan sesuai dengan RhD antigen sel darah merah. RhD antigen memiliki 2 jenis: positif dan negatif. Pengelompokan menggunakan sistem Rh membagi golongan darah menjadi 8, diantaranya:
- A RhD positif (A+)
- A RhD negatif (A-)
- B RhD positif (B+)
- B RhD negatif (B-)
- O RhD positif (O+)
- O RhD negatif (O-)
- AB RhD positif (AB+)
- AB RhD negatif (AB-)
Baca Juga: Mengenal 3 macam simbiosis dalam kehidupan makhluk hidup serta contohnya
Pentingnya mengetahui golongan darah
Mengetahui golongan darah Anda sangat penting. Jika terjadi kecelakaan, pihak rumah sakit bisa memberikan transfusi darah yang sesuai dengan golongan darah.
Memberikan transfusi darah ke bukan golongannya beresiko sangat tinggi. Misal golongan darah A diberikan pada golongan darah B.
Anti-A pada golongan darah B akan menolak darah golongan A. Kemudian akan terjadi penggumpalan dalam darah. Penggumpalan ini bisa mengakibatkan kematian.
Melansir laman Sumber Belajar Kemendikbud, penggumpalan darah terjadi akibat reaksi antigen (glikoprotein yang dianggap benda asing) dan antibodi (molekul protein yang merespon keberadaan antigen).
Transfusi darah ke golongan darah yang sama sangat disarankan. Tetapi ada kasus khusus dimana darah bisa di transfusi ke banyak golongan darah lainnya.
Golongan darah O- bisa di donorkan ke semua golongan darah saat keadaan penting. Hal ini disebabkan karena golongan darah O- tidak memiliki antibodi A dan B.
Namun tindakan transfusi antar golongan darah ini hanya dilakukan saat keadaan yang benar-benar genting.
Karena golongan darah berbeda, masyarakat percaya jika karakteristik seseorang bisa ditentukan dengan golongan darahnya.
Sudah banyak yang membahas mengenai orang bergolongan darah A, B, O, dan AB. Banyak masyarakat percaya jika golongan darah A memiliki jiwa kepemimpinan yang kuat. Sedangkan golongan darah AB memiliki pribadi yang unik.
Selanjutnya: Asik! Jadwal pendaftaran CPNS dan PPPK 2021 diperpanjang, simak infonya ini
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News