kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Penelitian: Tomat Membantu Menurunkan Risiko Serangan Jantung dan Stroke


Rabu, 02 Februari 2022 / 16:45 WIB
Penelitian: Tomat Membantu Menurunkan Risiko Serangan Jantung dan Stroke
ILUSTRASI. Tomat efektif membantu menurunkan risiko serangan jantung dan stroke.


Reporter: Tri Sulistiowati | Editor: Tri Sulistiowati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tomat yang dikonsumsi secara rutin bisa membantu menurunkan risiko serangan jantung dan stroke. 

Tomat disebut-sebut baik dan ampuh menurunkan risiko kanker. Sebab, tomat mengandung antioksidan yang melindungi tubuh dari berbagai penyakit. 

Baca Juga: Efektif Mengelola Gula darah, Ini Cara Konsumsi Jahe untuk Penderita Diabetes

Merangkum dari WebMD, tomat bisa menurunkan risiko penyakit jantung dan stroke. 

Bukti baru dari Holland menunjukkan konsumsi tomat bisa menjaga arteri dari penumpukan plak, suatu proses yang disebut arteriosklerosis. 

Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Atheroslerosis American Heart Association edisi Januari, arteriklerosis merupakan istimah umum untuk penebalan dan pengerasan pembuluh darah akibat penimbunan plak. 

Plak di arteri mengurangi aliran darah dan menyebabkan serangan jantung dan stroke. 

Dalam penelitian tersebut, peneliti JDM Witteman menuliskan likopen berperan untuk mencegah arteriosklerosis. 

Sekedar info, likopen merupakan antioksidan yang membantu mencegah kolesterol jahat dalam aliran darah agar tidak teroksidasi membentuk plak di arteri dan menyebabkan serangan jantung. 

Likopen banyak ditemukan dalam buah tomat dan sayuran berwarna cerah lainnya seperti semangka dan anggur merah. 

Para peneliti di sekolah kedokteran Universitas Erasmus di Rotterdam menemukan tingkat likopen yang tinggi dalam darah membuat menurunkan tingkat plak penyumbatan arteri. 

Studi Rotterdam mencakup hampir 8.000 orang berusia 55 tahun atau lebih yang tinggal di pinggiran kota ini di Belanda. 

Sampel darah dianalisis untuk konsentrasi karotenoid utama, termasuk likopen. 

Sampel kemudian diklasifikasikan memiliki aterosklerosis sedang sampai berat dengan adanya plak. 

Tidak satu pun dari subyek telah mengambil beta-karoten sebagai suplemen, tetapi beberapa melaporkan asupan A, E, C, atau suplemen multivitamin.

Para peneliti menemukan bahwa semua karotenoid secara signifikan lebih tinggi pada wanita daripada pria kecuali likopen, dan semakin tua subjek, semakin rendah tingkat sebagian besar karotenoid. 

Mungkin yang lebih mengejutkan, para peneliti menemukan bahwa konsentrasi likopen yang lebih tinggi sama dengan plak yang lebih rendah, terutama pada perokok dan mantan perokok.

"Kami tahu perokok memiliki tingkat radikal bebas yang sangat tinggi dalam sistem mereka," A. Venketeshwer Rao, PhD, profesor di departemen ilmu gizi dan co-direktur program keamanan pangan di University of Toronto di Kanada.

"Saya pikir potongan-potongan itu jatuh pada tempatnya" mengenai peran antioksidan, kata Rao. 

"Oksidasi memainkan peran penting dalam risiko (kardiovaskular)," tambah Rao. 

"Segelas jus tomat bisa sangat membantu dalam mencegah penyakit kronis." tambahnya. 

Para peneliti di Belanda mengakui bahwa spesimen darah tunggal mungkin tidak mencerminkan perubahan likopen atau karotenoid lainnya dari waktu ke waktu, tetapi mereka yakin kesimpulan mereka benar. 

Namun, kata mereka, apakah likopen itu sendiri adalah zat yang membantu atau hanya terjadi di samping zat penting lainnya masih harus dilihat, tulis para peneliti Rotterdam. 

Baca Juga: Segar dan Kaya Vitamin, Ini Manfaat Jus Tomat untuk Penderita Diabetes

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×